SANGATTAKU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) terus berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur, termasuk proyek-proyek yang masuk dalam skema Multiyears Contract (MYC) tahun 2023/2024. Pembangunan infrastruktur ini dilakukan secara merata di seluruh pelosok Kutim selama satu tahun terakhir, sebagai pondasi untuk kemajuan daerah.
Namun, sejumlah proyek MYC kini menjadi sorotan karena dinilai minim progres dan dikhawatirkan akan molor dari jadwal yang ditetapkan. Dengan sisa waktu pengerjaan yang hanya lima bulan lagi, kekhawatiran bahwa proyek-proyek ini akan berujung pada Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) semakin meningkat. Selain itu, pembangunan ini harus diselesaikan sebelum masa jabatan Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, berakhir pada tahun 2024.
Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kutim, Jimmi, tetap optimis bahwa proyek MYC dapat terlaksana sesuai rencana. Meskipun membutuhkan evaluasi terkait waktu penyelesaian, ia yakin bahwa proyek-proyek tersebut akan berjalan dengan baik hingga akhir tahun ini.
“Kontraknya memang berakhir tahun ini, dan kami akan mengevaluasi progres-progres yang ada. Pertanyaannya adalah, apakah waktu yang tersisa ini cukup? Dengan waktu kurang lebih setengah tahun, kami ingin memastikan bahwa pemerintah bisa memaksimalkan pengerjaan,” ujar Jimmi dalam keterangannya.
Terkait kemungkinan terjadinya Silpa, Jimmi menekankan bahwa hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Yang terpenting, menurutnya, adalah melihat fakta di lapangan, apakah proyek-proyek tersebut benar-benar berjalan atau tidak. Ia mencontohkan Jembatan Telen, yang saat ini masih dalam tahap pengadaan.
“Untuk Jembatan Telen, yang sedang berjalan saat ini baru pengadaannya, belum pada tahap konstruksi. Jadi memang ada kemungkinan terjadi Silpa karena waktu yang tersedia tidak cukup, mengingat dari awal mereka hanya menyiapkan pengadaannya saja,” jelas Jimmi.
Saat ditanya apakah proyek MYC Pemkab Kutim dapat diselesaikan tepat waktu, Jimmi menegaskan bahwa sejak awal, DPRD Kutim selalu optimis. “Sekarang tinggal bagaimana pemerintah bisa didorong untuk menyelesaikan semua proyek tepat waktu,” pungkasnya. (AD01/ DPRD)