SANGATTAKU – Pendidikan berkualitas terus menjadi salah satu fokus utama Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, langkah konkret diambil untuk memastikan akses pendidikan yang lebih merata bagi seluruh peserta didik. Pada tahun ajaran baru 2024, Disdikbud Kutim berencana membagikan seragam wajib dan penunjang secara gratis kepada siswa.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menyatakan bahwa program ini direncanakan akan direalisasikan setelah persetujuan anggaran perubahan APBD. “Tahun ini, Insya Allah, kami akan bantu semuanya, baik seragam wajib maupun penunjang. Namun, mohon bersabar karena ini kami masukkan di anggaran APBD Perubahan,” ungkap Mulyono , Selasa (2/7/2024).
Mulyono juga menegaskan bahwa pengadaan seragam gratis ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk menghilangkan praktik jual-beli seragam di sekolah-sekolah. Meski tidak dapat diberikan pada awal penerimaan siswa baru, kebijakan ini diharapkan mampu meringankan beban orang tua dan siswa. “Kami mengimbau kepada seluruh sekolah di Kutim, baik jenjang SD maupun SMP, agar tidak membebani siswa dengan kewajiban membeli seragam sekolah sebagai syarat pendaftaran ulang,” tegasnya.
Kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2010 pasal 181 dan 198, yang secara tegas melarang institusi pendidikan, tenaga pendidik, dewan pendidikan, maupun komite sekolah untuk melakukan penjualan seragam sekolah. Dengan langkah ini, Disdikbud Kutim berkomitmen menciptakan lingkungan pendidikan yang bebas dari tekanan finansial yang tidak perlu.
Selain program seragam gratis, Disdikbud Kutim juga telah meluncurkan program bantuan buku wajib secara gratis pada tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, program tersebut diperluas dengan tambahan buku penunjang, termasuk buku muatan lokal. “Tahun lalu, kami memberikan buku wajib secara gratis, tapi tahun ini kami siapkan juga buku penunjang, seperti muatan lokal,” jelas Mulyono.
Lebih lanjut, Mulyono mengumumkan peningkatan signifikan dalam alokasi anggaran beasiswa bagi siswa SD dan SMP di Kutim. Anggaran beasiswa meningkat empat kali lipat dari tahun sebelumnya, dari Rp5,5 miliar menjadi Rp21,75 miliar. Estimasi jumlah penerima beasiswa juga melonjak tajam, dari 4.000 siswa pada tahun sebelumnya menjadi 12.400 siswa di tahun ini.
“Besaran beasiswa juga mengalami kenaikan. Untuk siswa SD, dari Rp750 ribu menjadi Rp1 juta, sedangkan untuk siswa SMP, dari Rp1 juta menjadi Rp1,5 juta,” tambahnya.
Dengan berbagai inisiatif ini, dikatakan Mulyono, selain upaya memberikan dukungan yang lebih besar bagi peserta didik, juga adalah bukti dari komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam meningkatkan kualitas serta pemerataan akses pendidikan di Bumi Etam ini. (AD01/ Diskominfo Kutim)