SANGATTAKU – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengambil langkah proaktif untuk memperkuat program imunisasi melalui pelaksanaan Pertemuan dan Advokasi Surveilans Penyakit Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Acara yang berlangsung pada Kamis (1/8/2024) di ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim ini diselenggarakan sebagai respons terhadap meningkatnya insiden jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di berbagai daerah di Indonesia.
Dipimpin Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, pertemuan ini diikuti oleh perwakilan dari rumah sakit, klinik, dan organisasi profesi kesehatan. Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah menegaskan perlunya kolaborasi antara lembaga kesehatan dan organisasi profesi untuk memperkuat sistem surveilans penyakit serta meningkatkan efektivitas program imunisasi di Kutai Timur. Ardiansyah juga menekankan pentingnya informasi yang jelas dan akurat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai imunisasi.
“Saya berharap semua pihak berperan aktif dalam mengedukasi betapa pentingnya imunisasi bagi tumbuh kembang anak. Jangan sampai ada masyarakat yang menolak karena ketidakpahaman mereka yang diakibatkan dari minimnya informasi,” tegas Ardiansyah.
Lebih lanjut, Bupati meminta Dinas Kesehatan untuk lebih intensif dalam menginformasikan program PD3I melalui berbagai platform media sosial dan menjalin kemitraan dengan organisasi profesi lainnya. Bupati juga mengimbau kepada para orang tua, untuk rutin membawa anak-anak mereka ke posyandu. “Imunisasi itu untuk peningkatan kekebalan tubuh anak. Jangan sampai lupa ke posyandu,” imbaunya lagi.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hasanal, menjelaskan bahwa tujuan utama pertemuan ini adalah untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antara berbagai pihak dalam pelaksanaan surveilans penyakit demi pencegahan melalui imunisasi. “Data surveilans PD3I penting untuk deteksi dini dan respons cepat terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Ini juga membantu dalam mengidentifikasi area dengan cakupan imunisasi rendah,” ungkapnya.
Bahrani juga menekankan bahwa surveilans PD3I memiliki peran krusial dalam mendeteksi infeksi baru dan penyakit yang muncul kembali. “Melalui pertemuan ini, kami berharap akan terwujud langkah-langkah konkret untuk meningkatkan pelaksanaan program PD3I dan memperkuat upaya pencegahan penyakit di Kutai Timur,” tambahnya.
Bahrani menambahkan, upaya ini adalah salah satu bukti pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan memastikan anak-anak di Kutai Timur memperoleh perlindungan maksimal dari penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi. (AD01/ Diskominfo Kutim)