SANGATTAKU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Agusriansyah Ridwan, menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim yang terus melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam berbagai kegiatan di daerah tersebut. Menurutnya, langkah proaktif yang diambil pemerintah mampu mendorong kesejahteraan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kutim.
“Setiap event apapun di Kutai Timur selalu melibatkan UMKM. Kita melihat Pemerintah Kabupaten Kutai Timur sudah sangat luar biasa melakukan akselerasi untuk mendorong kesejahteraan masyarakat,” ujar Agusriansyah.
Agusriansyah menekankan bahwa upaya Pemkab Kutim dalam memajukan UMKM tidak terbatas pada penyelenggaraan event saja, tetapi juga mencakup pendampingan menyeluruh. Ini termasuk bantuan dalam pengurusan label, peningkatan produksi, hingga membuka peluang pemasaran produk ke pasar internasional.
“Tidak hanya tampilan UMKM, Pemerintah juga sampai mengurus label, produksi, melakukan pendampingan. Produk yang dianggap khas Kutai Timur, sudah mulai diperjualbelikan ke luar negeri, terakhir di Finlandia. Itu untuk membawa produk kita ke pasar mancanegara,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa hasil dari kebijakan pemerintah memerlukan waktu untuk memberikan dampak yang nyata. Menurutnya, proses yang dilakukan saat ini sudah berada di jalur yang tepat, dengan fokus pada pencarian pasar, penyediaan produk, serta branding yang kuat untuk produk UMKM Kutim..
“Dalam satu kebijakan, jangan menilai hari ini baru dimulai proses, besok sudah kelihatan hasilnya. Paling tidak, tahapan bisa kita baca, marketnya dicari dan disediakan, produknya disediakan, label untuk brandingnya dilakukan. Ini merupakan paket yang luar biasa,” tambahnya.
Selain sektor UMKM, Agusriansyah juga menyoroti dukungan pemerintah dalam sektor perkebunan, terutama dalam penyediaan infrastruktur seperti jalan tani dan jalan kebun yang mempermudah akses para petani.
“Di antaranya jalan tani, jalan kebun, Alhamdulillah sekarang. Dulu, itu hasil sawit swadaya masyarakat dia pikul bonceng motor, sekarang mobil sudah bisa masuk,” pungkasnya. (AD01/DPRD)