Ancaman Penyakit Kembali Muncul Pascapandemi, Bahrani Sebut Cakupan Imunisasi di Kutai Timur Masih Rendah

Kamis, 1 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU -19 telah memberikan dampak luas di berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam bidang di Indonesia. Di (Kutim), rendahnya cakupan pascapandemi telah memunculkan kembali sejumlah penyakit yang sebelumnya dapat dikendalikan, seperti polio, difteri, dan penyakit lainnya. Masalah ini menjadi perhatian serius terutama bagi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, Bahrani Hasanal.

Kepala Dinas Kesehatan , dr Bahrani Hasanal saat memebrikan sambutan pada acara Advokasi Surveilans PD3I. (meika/ sgtk)

Dalam acara Advokasi Surveilans Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) di ruang Meranti, Kantor Kutim, yang diadakan pada Kamis (1/8/2024), Bahrani meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat. Dirinya menegaskan pentingnya kolaborasi ini demi mensukseskan program imunisasi yang ada.

Bahrani juga menekankan, bahwa pernyataan ini bukan tanpa dasar. Dirinya mengungkap, salah satu tantangan yang dihadapi dewasa ini, salah satunya adalah memerangi informasi yang salah dan banyak beredar di masyarakat.

“Mungkin mereka atau oknum ini belum pernah melihat langsung bagaimana kondisi warga atau pasien yang terkena polio atau difteri, sehingga dengan gampangnya menyebarkan informasi atau hoaks yang isinya provokasi dan menakut-nakuti, sehingga masyarakat enggan mengikuti imunisasi,” ujarnya.

Bahrani juga menyampaikan bahwa pada pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio serentak belum lama ini, cakupan imunisasi di Kutim baru mencapai 74 persen, padahal target yang diharapkan adalah di atas 90 persen untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.

“Kami berharap adanya dukungan dan peran dari semua elemen masyarakat Kutim, termasuk para tokoh agama dan masyarakat dalam memberikan pemahaman mengenai pentingnya imunisasi sejak bayi,” imbuhnya.

Baca Juga  Gandeng GENPRO, Diskop UKM Kutai Timur Gelar Bimtek '9 Pilar Membangun Bisnis UMKM'

“Kami juga meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat, Ketua MUI dan tokoh masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak ragu dan takut, agar anak-anaknya diberikan imunisasi secara lengkap dan tepat waktu,” harap Bahrani dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Bahrani menyampaikan data mengenai sejumlah kasus penyakit yang muncul pasca-pandemi di Kutim, termasuk polio, difteri, pertusis, dan pneumonia. Dirinya berharap melalui Pekan Imunisasi Nasional (PIN) serentak tahap kedua mendatang, kasus-kasus tersebut dapat ditekan sehingga target kekebalan kelompok di Timur dapat tercapai.

“Ada beberapa kasus penyakit pasca COVID-19 yang kita temukan di Kutim, seperti polio, difteri, pertusis dan pneumonia,” terang Bahrani.

“Semoga melalui PIN serentak tahap kedua nanti, kasus-kasus ini tidak kita temukan lagi,” imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan juga menekankan urgensi dari program yang komperhensif. Dirinya meyakini, dengan dukungan yang solid dari semua elemen masyarakat, Kutai Timur dapat mengatasi kesehatan ini dan memastikan generasi mendatang terlindungi dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi.

“Target kita agar Kutai Timur mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Semoga melalui PIN serentak nanti, target tersebut bisa tercapai,” tutup Bahrani. (AD01/ )

442Dibaca

Berita Terkait

Disperindag Kutai Timur Temukan Ketidaksesuaian Takaran Minyakita
Dinas Koperasi dan UKM Kutai Timur Dorong Produk Khas Daerah Tembus Pasar Ekspor
DPRD Kutai Timur Gelar Rapat Paripurna Bahas Raperda Penanggulangan HIV/AIDS dan IMS
Pemkab Kutim Inspeksi Harga Bahan Pokok Pasca Kenaikan Jelang Ramadan
Persediaan LPG 3 KG Terpantau Aman Jelang Ramadhan Hingga Lebaran
Pemkab Kutim Pantau Langsung Harga Pangan di Pasar Induk Sangatta
Relokasi Pasar Tumpah di Jalan Inpres Sangatta Utara Tuai Beragam Respon
Panen Padi di Long Mesangat: Langkah Strategis Menuju Swasembada Pangan

Berita Terkait

Selasa, 11 Maret 2025 - 19:16 WITA

Disperindag Kutai Timur Temukan Ketidaksesuaian Takaran Minyakita

Senin, 10 Maret 2025 - 21:27 WITA

Dinas Koperasi dan UKM Kutai Timur Dorong Produk Khas Daerah Tembus Pasar Ekspor

Kamis, 27 Februari 2025 - 22:04 WITA

DPRD Kutai Timur Gelar Rapat Paripurna Bahas Raperda Penanggulangan HIV/AIDS dan IMS

Rabu, 26 Februari 2025 - 21:44 WITA

Pemkab Kutim Inspeksi Harga Bahan Pokok Pasca Kenaikan Jelang Ramadan

Rabu, 26 Februari 2025 - 21:31 WITA

Persediaan LPG 3 KG Terpantau Aman Jelang Ramadhan Hingga Lebaran

Berita Terbaru

Ekonomi & Kesehatan

Disperindag Kutai Timur Temukan Ketidaksesuaian Takaran Minyakita

Selasa, 11 Mar 2025 - 19:16 WITA

Politik & Pemerintahan

Dishub Kutai Timur Akan Tertibkan Operasional Bus Karyawan Sesuai Regulasi

Senin, 10 Mar 2025 - 18:16 WITA