Festival Magic Land 2024, Ajang Kreativitas Pelajar dan Pelestarian Budaya Kutim

Jumat, 1 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Dalam upaya melestarikan kekayaan lokal, Pemerintah Kabupaten Timur () menggelar Festival Magic Land Kutai Timur 2024. Acara ini menjadi ruang ekspresi kreatif bagi sekaligus ajang promosi budaya daerah. Salah satu momen istimewanya adalah usaha pemecahan rekor Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori melukis batik Wakaroros terbanyak. Batik ini merupakan ciri khas suku Dayak Basap, yang merepresentasikan identitas budaya Kutai Timur.

Kepala dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Mulyono, menegaskan bahwa motif batik Wakaroros bukan sekadar karya seni, melainkan simbol budaya asli Kutai Timur yang telah mendapat pengakuan luas. “Ya, batik ini merupakan batik khas dan asli dari Suku Dayak Basap. Dengan kegiatan ini, kita mengenalkan budaya kita,” jelas Mulyono.

Ia juga menambahkan bahwa batik Wakaroros sudah menembus panggung internasional. “Jangan salah, batik Wakaroros khas Kutim ini sudah pernah tampil di event nasional, bahkan sudah tampil di Amerika juga. Ini bukti bahwa budaya kita bisa go internasional,” tambahnya.

Festival Magic Land 2024 berhasil mengundang ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Kutim. Dengan penuh semangat, para siswa mengekspresikan kebanggaan mereka terhadap motif batik Wakaroros melalui aktivitas melukis bersama. Motif ini terinspirasi dari ukiran kayu Dayak Basap, yang mencerminkan corak Akar Oros dan Tanaman Paku, sebagai lambang keunikan alam Kutai Timur.

Menurut Mulyono, keterlibatan sangat penting untuk memastikan keberlanjutan budaya lokal. “Melalui festival ini, kami berharap lebih banyak anak muda mencintai dan melestarikan budaya kita,” ujarnya.

Ke depan, menargetkan tak hanya batik Wakaroros yang mampu meraih pengakuan nasional dan internasional, tetapi juga berbagai bentuk budaya lain yang mencerminkan kekayaan lokal. “Kami ingin setiap elemen budaya Kutim mendapat tempat di hati masyarakat luas, baik di dalam negeri maupun mancanegara,” tutup Mulyono. (ADV/ )

Berita Terkait

Disperindag Kutai Timur Temukan Ketidaksesuaian Takaran Minyakita
Panen Padi di Long Mesangat: Langkah Strategis Menuju Swasembada Pangan
Pemkab Kutim Siapkan 57 Titik Dapur untuk Program Makan Siang Gratis
Berperan Besar Terhadap Kebersihan Sangatta Utara, DLH Kutim Beri Penghargaan Kepada Tenaga Harian Lepas
Pemkab Kutim Siapkan Relokasi Pasar Sangkulirang Pasca Kebakaran, Pembangunan Direncanakan 2025
Disperindag Kutim Tanggapi Dugaan Penyimpangan Penjualan BBM
Tak Perlu Ke Kantor Pajak, Warga Kutai Timur Bisa Bayar Pajak Via QRIS Hingga Shopeepay
Pemkab Kutai Timur Optimis Tingkatkan PAD Melalui Pajak Digital

Berita Terkait

Selasa, 11 Maret 2025 - 19:16 WITA

Disperindag Kutai Timur Temukan Ketidaksesuaian Takaran Minyakita

Senin, 17 Februari 2025 - 09:28 WITA

Panen Padi di Long Mesangat: Langkah Strategis Menuju Swasembada Pangan

Selasa, 11 Februari 2025 - 14:23 WITA

Pemkab Kutim Siapkan 57 Titik Dapur untuk Program Makan Siang Gratis

Rabu, 15 Januari 2025 - 21:06 WITA

Berperan Besar Terhadap Kebersihan Sangatta Utara, DLH Kutim Beri Penghargaan Kepada Tenaga Harian Lepas

Senin, 13 Januari 2025 - 22:38 WITA

Pemkab Kutim Siapkan Relokasi Pasar Sangkulirang Pasca Kebakaran, Pembangunan Direncanakan 2025

Berita Terbaru

Ekonomi & Kesehatan

Disperindag Kutai Timur Temukan Ketidaksesuaian Takaran Minyakita

Selasa, 11 Mar 2025 - 19:16 WITA

Politik & Pemerintahan

Dishub Kutai Timur Akan Tertibkan Operasional Bus Karyawan Sesuai Regulasi

Senin, 10 Mar 2025 - 18:16 WITA