SANGATTAKU – Ancaman serangan siber yang kian meningkat seiring pesatnya perkembangan teknologi digital menjadi perhatian serius pemerintah daerah, khususnya di Kabupaten Kutai Timur. Untuk itu, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) yang bertujuan memperkuat kesiapsiagaan siber di kalangan Perangkat Daerah (PD) yang diselenggarakan sejak 30 Oktober hingga 2 November 2024 di Aston Hotel & Convention, Samarinda.
Dengan tema “Kesiagaan dalam Menghadapi Kejahatan Insiden Siber dan Pengelolaan Audit Keamanan Informasi bagi Perangkat Daerah,” kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai PD se-Kutim. Bimtek dibuka oleh Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronny Bonar Hamonangan Siburian, mewakili Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kutim, Agus Hari Kesuma.
Dalam sambutannya, Ronny Bonar menegaskan bahwa peningkatan ancaman siber harus dihadapi dengan kesiapsiagaan yang matang. “Dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, kita harus semakin waspada terhadap potensi kebocoran data yang dapat merugikan baik individu maupun organisasi,” ujar Ronny. Menurutnya, ancaman siber bukan hanya berisiko merusak sistem, tetapi juga dapat mencemarkan reputasi dan merugikan keuangan daerah.
Acara ini menghadirkan Aris Munandar sebagai narasumber, ahli dari Direktorat Pengamanan Siber dan Sandi, yang memberikan wawasan dan pengetahuan praktis kepada peserta tentang risiko siber serta strategi mitigasi untuk melindungi data dan sistem informasi. Peserta yang terdiri dari staf dan perwakilan PD diberi pemahaman pentingnya menjaga data dan keamanan transaksi daring, mengingat banyaknya ancaman yang dapat membahayakan keutuhan sistem informasi pemerintahan.
Ronny menambahkan bahwa pengelolaan data pribadi yang aman menjadi langkah krusial dalam menghadapi ancaman dunia siber. “Keamanan data, khususnya data pribadi, adalah langkah penting untuk melindungi informasi dari ancaman dunia siber yang semakin beragam,” lanjutnya.
Pelatihan ini dianggap sebagai langkah awal bagi PD di Kutai Timur dalam menghadapi ancaman siber yang semakin canggih. “Kami berharap kegiatan ini menjadi awal dari sinergi antarlembaga di Kutai Timur untuk membangun sistem keamanan yang tangguh,” kata Ronny. Diskominfo Staper Kutim berharap melalui pelatihan ini, seluruh PD akan semakin siap dalam menghadapi tantangan digitalisasi dan mampu menjaga data serta privasi organisasi agar tetap terlindungi dari ancaman yang terus berkembang.
Dengan meningkatnya kemampuan pengelolaan keamanan siber ini, pemerintah daerah berharap agar para peserta dapat menerapkan pengetahuan yang didapat untuk menjaga integritas sistem dan data di Kutai Timur, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dalam era digital. (ADV/ Diskominfo Kutim)