SANGATTAKU – Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melaksanakan kunjungan studi tiru ke Yogyakarta pada 6 hingga 9 November 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari inovasi dan keunggulan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam pemberdayaan dan pengembangan koperasi serta peningkatan kualitas layanan bagi pelaku usaha.
“Kami sangat tertarik dengan pendekatan Klinik Koperasi karena terbukti dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan koperasi,” ujar Kepala Diskop UKM Kutim, Teguh Budi Santoso, saat diterima oleh Kepala Bidang Koperasi dan UKM Provinsi DIY, Kepala Bidang Usaha Mikro Dinas Koperasi dan UKM DIY, Tatik Ratnawati, serta Fungsional Pengawas Koperasi Muda, Purnama Setiawan, pada hari pertama kunjungan.
Klinik Koperasi merupakan program unggulan berbasis riset yang menawarkan pendampingan intensif untuk meningkatkan kualitas pengelolaan koperasi dengan pendekatan berbasis data dan sistematis. Program ini telah berhasil meningkatkan kualitas koperasi di Yogyakarta.
Selama kunjungan, rombongan dari Kutim juga berkesempatan untuk bertukar pengalaman dengan Diskop UKM DIY tentang strategi DIY dalam mendukung UMKM agar lebih adaptif terhadap perubahan pasar.
Teguh Budi Santoso mengungkapkan bahwa Diskop UKM DIY dipilih sebagai tujuan studi tiru karena telah berhasil mengelola koperasi dan UMKM dengan jumlah signifikan dan menawarkan berbagai program inovatif.
“Di DIY terdapat sekitar 1700 koperasi, dengan 800 koperasi aktif yang mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan UKM DIY. Jumlah UMKM dan pedagang di Yogyakarta juga sangat banyak, ini menunjukkan kuatnya sektor koperasi dan UMKM di sini,” jelas Teguh.
Diharapkan, hasil dari studi tiru ini dapat memberikan inspirasi bagi Diskop UKM Kutim untuk mengembangkan sektor koperasi dan UMKM di Kutai Timur.
Selain Klinik Koperasi, Teguh juga menyoroti program unggulan DIY yang menargetkan produk UMKM premium untuk bersaing di pasar nasional dan internasional. “Kami berharap bisa mengadopsi konsep ini untuk diterapkan di Kutai Timur,” ujarnya. (ADV/ Diskominfo Kutim)