Stunting Jadi Prioritas, DPPKB Kutim Laksanakan Workshop SPIP Terintegrasi

Senin, 4 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU, – Dalam bentuk upaya penurunan stunting (DPPKB) Kabupaten Timur melaksanakan workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terintegrasi tematik: penurunan stunting dan manajemen risiko pada Senin, 4 November 2024 yang akan berlangsung selama dua hari di Ruang Rapat DPPKB Kutai Timur, diikuti oleh pejabat struktural, fungsional dan staf pelaksana dalam program penurunan stunting serta perwakilan Perangkat Daerah ().

Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi (*/MK)

Workshop yang dibuka oleh Pjs Bupati Kutai Timur, Agus Hari Kesuma dalam ini diwakili Kepala Dinas , Achmad Junaidi menyampaikan bahwa kegiatan ini penting dilaksanakan guna meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan mendorong keberhasilan program-program strategis di DPPKB.

Stunting merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi Kabupaten Kutai Timur, di mana stunting mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan otak pada anak, tentu berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia kedepannya. Oleh karena itu, keberhasilan program penurunan prevalensi stunting harus menjadi prioritas bersama.

DPPKB memiliki peran yang strategis, dalam upaya ini DPPKB bertanggung jawab memastikan setiap keluarga di Kutai Timur memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi, edukasi gizi dan peningkatan kualitas hidup secara menyeluruh.

“Keluarga yang sehat dan sejahtera akan menjadi pondasi yang kuat bagi terbentuknya masyarakat yang tangguh,” ujar Junaidi.

Penurunan stunting merupakan bagian integral dari kesejahteraan masyarakat. Ketika prevalensi stunting berkurang, generasi masa depan Kutai Timur akan tumbuh menjadi generasi yang lebih sehat, cerdas dan produktif.

“Kesejahteraan ini bukan hanya dilihat dari aspek semata, tetapi juga mencakup kesehatan, pendidikan serta kualitas hidup secara keseluruhan,” imbuhnya.

Baca Juga  Paripurna ke 34, Bupati Paparkan Nota Penjelasan Raperda RPJPD 2025-2024

Ia harap melalui ini, semua peserta dapat memahami secara lebih dalam tentang SPIP terintegrasi dan bagaimana manajemen risiko bisa diterapkan secara efektif supaya program penurunan stunting di Kutai Timur dapat berjalan sesuai rencana, tepat sasaran serta berdampak signifikan bagi kesejahteraan.

“Saya percaya dengan komitmen kuat kita semua, DPPKB akan mampu menjadi garda terdepan dalam upaya membangun keluarga sehat dan sejahtera,” pungkasnya. (ADV/ Diskominfo Kutim)

690Dibaca

Berita Terkait

Pemkab Kutim Ungkap Laporan Keuangan 2024, Realisasi Pendapatan Capai Rp10,44 Triliun
Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat
BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan
Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim
DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani
Produktivitas Padi Gunung Bengalon Capai 1,2 Ton per Hektare, Tren Luasan Lahan Menurun
RSUD Kudungga Siapkan Ruang Isolasi Antisipasi Munculnya Kasus COVID-19 Baru
Kasus COVID-19 Muncul Kembali, Satu Warga Kutai Timur Terkonfirmasi

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 18:04 WITA

Pemkab Kutim Ungkap Laporan Keuangan 2024, Realisasi Pendapatan Capai Rp10,44 Triliun

Minggu, 29 Juni 2025 - 10:18 WITA

Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:33 WITA

BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:49 WITA

Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim

Rabu, 11 Juni 2025 - 22:18 WITA

DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani

Berita Terbaru

Ekonomi & Kesehatan

Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat

Minggu, 29 Jun 2025 - 10:18 WITA