SANGATTAKU – Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur tengah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menghidupkan kembali wisata di Pantai Teluk Lombok. Pasca insiden serangan buaya yang terjadi di masa pandemi COVID-19, jumlah kunjungan wisatawan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Untuk itu, pemerintah daerah berupaya merevitalisasi kawasan tersebut agar kembali menarik minat pengunjung.

Kepala Dinas Pariwisata Kutai Timur, Nurullah, dalam wawancara di ruang kerjanya pada Selasa, 25 Februari 2025, menjelaskan bahwa salah satu upaya utama dilakukan adalah menggelar Festival Tiga Teluk, yang mencakup Teluk Lombok, Teluk Perancis, dan Teluk Singkawang. Festival ini diharapkan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan sekaligus memperkenalkan kembali pesona kawasan pesisir tersebut.
“Harapan kami dengan adanya festival ini, kunjungan wisata ke Teluk Lombok bisa meningkat kembali. Namun, pemulihan tentu membutuhkan waktu, terutama karena dampak pandemi COVID-19 masih terasa hingga saat ini,” ujar Nurullah.
Selain mengadakan festival, pemerintah juga akan membangun berbagai fasilitas pendukung, seperti gazebo, toilet dan sekretariat bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Nurullah menegaskan bahwa Dinas Pariwisata akan terus memberikan pembekalan kepada Pokdarwis agar lebih aktif dalam pengelolaan dan peningkatan keamanan destinasi wisata.
Untuk menjamin keselamatan wisatawan, pemerintah juga membangun menara pemantauan (observation tower) guna mengawasi pergerakan buaya di perairan Teluk Lombok. Selain itu, koordinasi dengan pemerintah pusat juga terus dilakukan untuk mendorong peningkatan pembangunan pariwisata di Kutai Timur, mengingat daerah ini diproyeksikan sebagai salah satu wilayah penyangga Ibu Kota Negara.
Dengan berbagai langkah ini, Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai timur optimis dapat mengembalikan daya tarik Teluk Lombok sebagai destinasi unggulan. Meskipun proses pemulihan tidak bisa terjadi secara instan, upaya ini diharapkan dapat mengembalikan ketertarikan wisatawan dan meningkatkan jumlah kunjungan ke kawasan tersebut. (*/MMP)