SANGATTAKU – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus berupaya meningkatkan aksesibilitas destinasi wisata unggulan guna mendorong pertumbuhan sektor pariwisata. Salah satu langkah yang tengah dilakukan adalah pembangunan jalan menuju Pantai Teluk Lingga.

Kepala Dinas Pariwisata Kutai Timur, Nurullah, mengatakan bahwa proyek ini bertujuan untuk mempermudah akses wisatawan sekaligus mendukung pengembangan kawasan wisata.
“Walaupun Pantai Teluk Lingga merupakan milik masyarakat, pengembangannya tetap dilakukan. Saat ini, jalan menuju lokasi sudah mulai dibangun,” ujarnya saat ditemui di Kantor Dinas Pariwisata, Selasa, 25 Februari 2025.
Nurullah mengungkapkan bahwa belum ada target pasti untuk penyelesaian pembangunan infrastruktur di Pantai Teluk Lingga. Namun, ia memastikan pengembangan pariwisata tidak hanya terfokus di sana, tetapi juga di destinasi lain seperti Pantai Sekrat, Pantai Jepu-Jepu dan Pantai Marang, yang semakin ramai dikunjungi wisatawan.
Selain akses jalan, Dinas Pariwisata juga mengembangkan fasilitas umum seperti toilet dan gazebo di beberapa destinasi wisata lain, termasuk Embung di Desa Sukamaju dan Sungai Leluhut di Meo Baru. Bahkan, permintaan terhadap fasilitas penginapan meningkat di beberapa lokasi, sehingga pemerintah mengadakan pelatihan bagi masyarakat dalam pengelolaan homestay agar memenuhi standar operasional yang layak.

Meski sektor pariwisata Kutai Timur terus berkembang, Nurullah mengakui bahwa ada beberapa kendala dalam pengelolaannya. Salah satunya adalah kepemilikan lahan yang masih dikuasai masyarakat, sehingga memerlukan pendekatan khusus dalam pengembangannya.
Selain itu, sebagian destinasi wisata berada di kawasan konservasi seperti Taman Nasional Kutai (TNK), sehingga pengelolaannya harus sesuai dengan regulasi yang berlaku agar tidak merusak lingkungan.
“Kami harus bekerja sama dengan TNK agar wisata tetap bisa berkembang tanpa merusak kawasan konservasi. Pembangunan harus berkelanjutan dan menjaga kelestarian alam,” jelasnya.
Terkait dengan efisiensi anggaran tahun 2025, Nurullah mengatakan bahwa beberapa program Dinas Pariwisata untuk sementara ditunda hingga ada arahan lebih lanjut dari bupati.
“Kami masih menunggu edaran bupati. Untuk sementara ini, kegiatan yang boleh dilakukan hanya yang terkait dengan gaji dan honorarium. Program lain masih menunggu keputusan lebih lanjut,” imbuhnya.
Meski demikian, pemerintah tetap optimistis sektor pariwisata akan terus berkembang, terutama dengan meningkatnya minat wisatawan lokal untuk berkunjung ke destinasi yang ada. (*/MMP)