Pemkab Kutim Inspeksi Harga Bahan Pokok Pasca Kenaikan Jelang Ramadan

Rabu, 26 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melakukan inspeksi ke Pasar Induk Sangatta pada Rabu pagi, 26 Februari 2025, untuk memantau harga bahan pokok menjelang bulan Ramadan. Dalam inspeksi tersebut, ditemukan kenaikan harga pada beberapa komoditas, terutama minyak goreng dan cabai. Selain itu, beberapa bahan pangan lain seperti bawang merah, beras, daging, dan ikan juga mengalami kenaikan, meski tidak terlalu signifikan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Timur, Rizali Hadi (*/MMP)

Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Timur, Rizali Hadi, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah akan mempertimbangkan langkah-langkah intervensi guna mengendalikan harga. Salah satu upaya yang tengah dipertimbangkan adalah operasi pasar atau memberikan peluang kepada pengecer untuk menjual daging beku sebagai alternatif bagi masyarakat.

“Setelah ini, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan melakukan rapat untuk mengantisipasi apa yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah, termasuk koordinasi dengan petani agar produksi cabai dapat ditingkatkan menjelang bulan puasa dan Lebaran,” ujar Rizali Hadi.

Selain persoalan harga bahan pokok, Rizali Hadi juga menyoroti banyaknya kios kosong di Pasar Induk Sangatta. Dari laporan yang diterima, banyak lapak tidak ditempati karena pedagang lebih memilih berjualan di luar pasar secara mandiri dengan harga lebih murah dibandingkan di dalam pasar, yang dikenakan retribusi. Akibatnya, retribusi pasar tidak masuk ke pemerintah daerah.

Menyikapi hal ini, pihaknya meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama tim terkait untuk melakukan penertiban dengan menyusun regulasi guna mengatasi permasalahan tersebut.

“Namanya pasar tumpah ini kan, dari segi ketertiban dan kesehatan lingkungan, berdampak. Oleh karena itu, kita sarankan untuk bisa menempati kembali kios-kios yang kosong, sehingga harga bisa bersaing dengan pedagang lainnya. Kalau di luar, harga mungkin cenderung lebih murah karena mereka tidak membayar. Ya, kasihan yang ada di pasar,” imbuhnya.

Baca Juga  Rekapitulasi Hasil Pileg 2024 Dapil Kutim I Berlangsung Tegang, Ini Kata Ketua PPK Sangatta Utara

Pemerintah berharap dengan kehadiran TPID akan ada kebijakan baru dan langkah-langkah konkret untuk mengatasi potensi kelangkaan pangan di daerah. (*/MMP)

707Dibaca

Berita Terkait

Ketua DPRD Kutai Timur Tekankan Transparansi Profit Sharing Pertambangan
DPRD Kutai Timur Dorong Pemenuhan Air Bersih hingga Energi Alternatif di Daerah Tertinggal
Pemkab Kutim Ungkap Laporan Keuangan 2024, Realisasi Pendapatan Capai Rp10,44 Triliun
Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat
BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan
Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim
DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani
Produktivitas Padi Gunung Bengalon Capai 1,2 Ton per Hektare, Tren Luasan Lahan Menurun

Berita Terkait

Jumat, 5 September 2025 - 07:13 WITA

Ketua DPRD Kutai Timur Tekankan Transparansi Profit Sharing Pertambangan

Kamis, 4 September 2025 - 19:58 WITA

DPRD Kutai Timur Dorong Pemenuhan Air Bersih hingga Energi Alternatif di Daerah Tertinggal

Senin, 30 Juni 2025 - 18:04 WITA

Pemkab Kutim Ungkap Laporan Keuangan 2024, Realisasi Pendapatan Capai Rp10,44 Triliun

Minggu, 29 Juni 2025 - 10:18 WITA

Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:33 WITA

BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan

Berita Terbaru

Ekonomi & Kesehatan

Ketua DPRD Kutai Timur Tekankan Transparansi Profit Sharing Pertambangan

Jumat, 5 Sep 2025 - 07:13 WITA