
SANGATTAKU – Selain agenda utama mengenai pengamanan dan mitigasi bencana, Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Plus Kutai Timur (Kutim) yang dijadwalkan pada 8 Desember 2025 juga akan membahas isu-isu krusial di sektor ekonomi dan infrastruktur. Pembahasan ini dianggap penting untuk menopang stabilitas daerah selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menyatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, agenda akan melebar pada upaya pengendalian inflasi dan stabilitas harga bahan pokok. Lonjakan permintaan barang di akhir tahun kerap memicu kenaikan harga, sehingga diperlukan langkah antisipasi yang konkret dan terstruktur dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis yang terkait.
Ardiansyah secara khusus telah menginstruksikan kepada OPD yang memiliki kewenangan di bidang ekonomi untuk memaparkan data terkini dan rencana aksi mereka. Hal ini mencakup pemastian ketersediaan stok sembako yang memadai. Pemerintah daerah tidak ingin kelangkaan barang atau manipulasi harga terjadi, yang dapat merugikan masyarakat, terutama saat libur panjang.
Aspek lain yang menjadi sorotan penting dalam Rakor mendatang adalah kesiapan infrastruktur. Kesiapan ini dinilai vital, baik untuk menjamin kelancaran logistik bahan pokok maupun untuk mengantisipasi potensi gangguan akibat cuaca ekstrem. Bupati telah meminta pengecekan menyeluruh terhadap kelayakan jalur transportasi.

Kelayakan jalur transportasi mencakup tidak hanya kondisi fisik jalan, tetapi juga manajemen lalu lintas di titik-titik rawan kemacetan atau kecelakaan. Ini adalah bagian dari upaya menyeluruh untuk memastikan mobilitas masyarakat tetap aman dan nyaman selama merayakan Nataru.
Lebih lanjut, menghadapi potensi curah hujan tinggi di penghujung tahun, pembenahan drainase menjadi instruksi yang ditekankan oleh Bupati. Masalah drainase kerap menjadi penyebab utama banjir di beberapa wilayah Kutim. Oleh karena itu, OPD terkait harus memastikan bahwa sistem drainase berfungsi optimal untuk meminimalisir risiko genangan air dan banjir saat terjadi cuaca ekstrem.
Sinergi antara dinas-dinas teknis, seperti Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pekerjaan Umum, diperkuat melalui Rakor ini. Tujuannya adalah menciptakan satu garis komando yang jelas dalam merespons tantangan inflasi, memastikan pasokan pangan, dan menjamin infrastruktur yang tahan terhadap perubahan cuaca. Langkah-langkah antisipasi ini diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi warga Kutim, tidak hanya dari ancaman bencana, tetapi juga dari gejolak harga kebutuhan pokok. (adv/Diskominfo Kutim)




















