
SANGATTAKU – Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menegaskan bahwa Rapat Koordinasi (Rakor) Forkopimda yang baru saja dilaksanakan di Ruang Rapat Diskominfo Staper hari ini (1 Desember 2025), merupakan tindak lanjut langsung dari arahan pemerintah pusat terkait pengamanan serta kesiapsiagaan menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru). Untuk memantapkan koordinasi dan strategi lintas sektor, pemerintah daerah juga telah menjadwalkan Rakor Forkopimda Plus pada 8 Desember 2025.

“Rakor ini adalah kelanjutan dari pembahasan nasional. Fokus utamanya ada pada pengamanan Nataru dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana,” ujar Ardiansyah usai Rakor, Senin (1/12/2025).
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menilai bahwa langkah konsolidasi ini penting untuk memastikan penyelarasan gerak antarinstansi, lembaga, dan seluruh pemangku kepentingan. Pertemuan lanjutan pada 8 Desember akan menjadi forum finalisasi strategi pengamanan serta mitigasi bencana menjelang puncak libur akhir tahun.
Konsolidasi tersebut dianggap krusial mengingat masa libur panjang akhir tahun selalu diikuti peningkatan mobilitas masyarakat yang memerlukan pengamanan tambahan, serta ancaman cuaca ekstrem yang membutuhkan mitigasi bencana yang lebih matang. Ardiansyah menekankan pentingnya sinergi antara aparat keamanan dan lembaga penanggulangan bencana untuk memastikan respons cepat dan terukur saat terjadi insiden.
Koordinasi lintas sektor mencakup berbagai institusi utama seperti TNI, Polri, Basarnas, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar), serta dinas kesehatan. Pelibatan penuh seluruh unsur ini diharapkan mampu memperkuat kesiapsiagaan daerah terhadap potensi kecelakaan, gangguan keamanan, maupun bencana alam.
Pengamanan Nataru juga akan difokuskan pada titik-titik keramaian, antara lain tempat ibadah, pusat perbelanjaan, dan jalur transportasi utama yang menghubungkan wilayah-wilayah di Kutai Timur. Bupati telah menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis untuk memastikan kesiapan sarana, prasarana, serta logistik sebelum puncak libur berlangsung.
Dalam konteks mitigasi bencana, Rakor Forkopimda Plus pada 8 Desember mendatang juga akan membahas pemetaan titik-titik rawan banjir dan tanah longsor yang berpotensi meningkat akibat curah hujan tinggi. Kesiapsiagaan tersebut dianggap penting untuk melindungi aset daerah serta keselamatan warga Kutai Timur.
Ardiansyah berharap sinergi kuat antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat dapat menjaga stabilitas dan kenyamanan selama perayaan Nataru. “Kami berharap sinergi ini mampu menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat Kutim sepanjang perayaan Nataru,” pungkasnya. (adv/Diskominfo Kutim)




















