SANGATTAKU – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menyatakan komitmennya untuk menangani dampak kebakaran pasar di Sangkulirang yang terjadi tahun lalu. Sebagai langkah awal, Disperindag telah melakukan rehabilitasi darurat dengan mengalokasikan anggaran untuk mendirikan tenda-tenda sementara di atas lahan yang sudah diuruk.
“Kami telah melakukan pergeseran anggaran tahun lalu untuk mendirikan tenda-tenda darurat sebagai lapak sementara di tepi laut. Langkah ini dilakukan untuk mendukung aktivitas pedagang pascakebakaran,” ujar Kepala Disperindag, Nora Ramadani, saat ditemui awak media pada Senin, 13 Januari 2025.

Menindaklanjuti arahan Bupati Kutai Timur, Disperindag Kutai Timur diminta untuk mengkaji kelayakan pasar di atas laut yang terbakar dengan mempertimbangkan relokasi ke lokasi baru di daratan.
“Ada wacana untuk memindahkan pasar ini ke lokasi baru di daratan. Lokasi tersebut sudah tersedia, bahkan merupakan hibah dari masyarakat. Tahun lalu kami sudah melakukan pengerasan lahan sebagai persiapan,” imbuhnya.
Rencana relokasi ini tidak lepas dari komunikasi intensif dengan masyarakat, termasuk pedagang terdampak. “Kami akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pembangunan. Hal ini penting agar ada dukungan penuh dari semua pihak,” terang Nora yang didampingi Kepala Bidang Dalam Negeri, Erwin Pratama juga JF Pengawas Perdagangan, Achmad Dony Erviady.
Salah satu yang menjadi perhatian pemerintah daerah adalah memastikan pasar baru tidak menjadi kawasan terbengkalai atau dikenal sebagai “pasar mati” oleh karena itu, komunikasi dan dukungan masyarakat menjadi kunci keberhasilan rencana ini.
Berdasarkan data, sekitar 350 hingga 400 kios hangus terbakar dalam kejadian tersebut, 78 kios dimiliki pemerintah karena statusnya sebagai lapak sewa, sementara sisanya dimiliki secara pribadi.
“Kami tidak bisa memaksa pemilik kios pribadi untuk pindah, tapi prioritas kami adalah membantu penyewa lapak yang terdampak,” jelas Nora lebih lanjut.
Bantuan kepada pedagang terdampak kebakaran telah diberikan sejak awal musibah melalui partisipasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), perusahaan swasta, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Bantuan tersebut mencakup penyediaan tenda dan lapak sementara dengan memastikan pemasangannya tidak merusak lingkungan, seperti tidak memasang tiang-tiang baru di laut.
“Kami menguruk tanah di area eks kebakaran, agar di atasnya dapat didirikan tenda sarnavyl sebagai lapak kios sementara, sehingga mereka tidak harus membangun dan menancap kan tiang baru di atas perairan, sehingga bila sewaktu2 relokasi dilakukan, tidak perlu ada pembongkaran,” pungkasnya.
Jika sudah ada persetujuan dari bupati pembangunan pasar baru di lokasi relokasi akan dimulai pada tahun 2025. Pemerintah berharap relokasi ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk memastikan aktivitas ekonomi pedagang di Sangkulirang berjalan lebih aman dan nyaman. (*/MK)