SANGATTAKU – Menjelang Ramadan dan Idul Fitri, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Kutai Timur terus mengoptimalkan program ketahanan pangan guna membantu menekan inflasi, terutama pada komoditas hortikultura seperti cabai, bawang merah dan tomat.

Kepala Dinas TPHP Kutai Timur, Dyah Ratnaningrum, mengungkapkan bahwa pihaknya telah merencanakan panen cabai, bawang merah dan tomat sejak awal tahun agar bertepatan dengan periode Ramadan hingga Idulfitri.
“Kemarin di Sangatta sudah mulai panen cabai. Biasanya, cabai bisa dipanen setiap minggu sekali setelah masa panen dimulai,” ujar Dyah saat diwawancarai di ruang kerjanya pada Selasa, 11 Februari 2025.
Dyah menjelaskan bahwa hasil survei menunjukkan sebagian besar pasokan cabai di pasar saat ini berasal dari produksi lokal, seperti dari wilayah Batu Putih dan Teluk Pandan. Hal ini menunjukkan bahwa produksi cabai di Kutai Timur sudah cukup memenuhi kebutuhan, sehingga mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah, khususnya Sulawesi.
Selain cabai, sejumlah komoditas hortikultura lainnya seperti bawang merah, tomat, bayam, kangkung, kacang panjang, kol, oyong, dan terong juga memasuki masa panen di berbagai sentra pertanian. Namun, tantangan utama yang dihadapi petani adalah faktor alam seperti banjir yang sempat melanda beberapa area pertanian, termasuk di Simono, sehingga hasil panen tidak maksimal.
Untuk mendukung para petani, pemerintah telah memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana pertanian, termasuk bibit, pupuk dan alat mesin pertanian sejak 2021 hingga tahun lalu.
“Bantuan ini bersifat stimulan. Pemerintah tidak menanggung seluruh kebutuhan petani, tetapi memberikan dukungan untuk mendorong pengembangan pertanian secara berkelanjutan,” tambahnya.
Dinas TPHP berharap program ini dapat membantu meningkatkan produksi dan menjaga stabilitas harga komoditas pangan, sehingga inflasi tetap terkendali menjelang hari-hari besar keagamaan. (*/MK)