SANGATTAKU – Persiapan pelantikan pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kutai Timur, yang akan diselenggarakan tanggal 22 Mei 2025, telah mencapai 90 persen. Kesiapan tersebut mencakup lokasi pelaksanaan acara dan undangan untuk 500 peserta, yang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan (OKP) aktif, serta perusahaan-perusahaan lokal. Informasi ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar DPD KNPI Kutim pada Sabtu siang, 17 Mei 2025, di Sekretariat KNPI.
Pelantikan ini juga dimaksudkan untuk menegaskan bahwa KNPI kembali hadir sebagai kekuatan pemuda dalam menyerap aspirasi masyarakat dan membangun kembali marwah organisasi.

Ketua Umum (Ketum) DPD KNPI Kutim, Avivurahman, menjelaskan bahwa KNPI merupakan wadah bagi berbagai OKP, baik yang berafiliasi dengan partai politik maupun yang non-politik. Ia mengakui bahwa menjaga agar DPD KNPI tidak terafiliasi dengan kepentingan partai politik tertentu merupakan tantangan tersendiri. Namun demikian, ia menegaskan bahwa semua kebijakan tetap berada di bawah kendali penuh DPD KNPI demi menjaga posisi tawar organisasi agar tidak berpihak kepada kepentingan politik mana pun.
Avivurahman juga menyampaikan bahwa sekitar 70 persen pimpinan di Kabupaten Kutai Timur saat ini merupakan alumni KNPI. Tokoh-tokoh seperti Wakil Bupati Mahyunadi, Ketua DPRD Jimmi, Wakil Ketua DPRD I Sayid Anjas dan Wakil Ketua II Prayunita Utami, semuanya pernah berproses melalui KNPI. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memperkuat organisasi melalui reproduksi kader yang berkelanjutan.
“Saya pikir ini menjadi motivasi buat kita semua. Energi yang harus kita kumpulkan hari ini lebih besar karena senior sudah menetapkan standar yang jauh lebih tinggi,” terangnya lebih lanjut.
Terkait isu dualisme di dalam KNPI, Avivurahman berharap tidak akan terjadi perpecahan. Namun jika di kemudian hari muncul gangguan dalam perjalanan organisasi, ia menilai hal tersebut sebagai dinamika yang wajar.
“Jadi kalau ada narasi di luar sana yang dilontarkan bahwa ada kemungkinan KNPI akan terpecah, saya pikir ini menjadi tantangan bersama untuk semua pemuda Kutai Timur untuk kemudian tidak dipecah belah karena kepentingan politik tertentu,” pungkasnya. (MMP)