SANGATTAKU – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menegaskan komitmennya dalam menjadikan koperasi sebagai fondasi utama perekonomian rakyat. Hal ini ditegaskan dalam pembukaan Gebyar Expo 2025 yang berlangsung pada Sabtu malam, 28 Juni 2025. Kegiatan ini diharapkan menjadi barometer pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang sejalan dengan meningkatnya pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Kutai Timur.
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan bahwa kegiatan ini awalnya direncanakan bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional pada 12 Juli. Namun jadwalnya dimajukan untuk menghindari bentrok dengan pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Provinsi Kalimantan Timur, di mana Kutai Timur ditunjuk sebagai tuan rumah.

“Nah, oleh karena itu, kita sepakat untuk memajukan pelaksanaan Gebyar ini mulai hari ini. Padahal sebelumnya, kita sempat merencanakan acara ini dilakukan pada bulan Mei. Namun setelah mempertimbangkan berbagai hal, termasuk efisiensi, akhirnya kita putuskan untuk memajukannya,” ujarnya.
Ardiansyah juga menekankan pentingnya koperasi sebagai penggerak ekonomi kerakyatan. Ia mengungkapkan bahwa Presiden Republik Indonesia telah mengarahkan agar dibentuk Koperasi Merah Putih Desa di setiap desa.
“Tahun depan, koperasi desa ini diharapkan sudah bisa ikut serta dalam Gebyar Koperasi. Bayangkan bila mereka berhasil, dampaknya sangat besar,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa dalam tiga tahun terakhir, UMKM di Kutai Timur menunjukkan perkembangan signifikan. Beberapa di antaranya bahkan telah berhasil menembus pasar internasional seperti Belgia, Australia, Cina dan Singapura.
“Dalam waktu dekat, produk Amplang Batubara juga direncanakan akan diekspor ke Malaysia,” jelasnya.
Meski tidak menyebut angka pasti, Bupati menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Kutai Timur pada tahun 2024 mencapai “sekitar 9 koma sekian persen” (data BPS Kutai Timur 9,82%). Namun ia menekankan bahwa pemerataan hasil pembangunan dan pertumbuhan ekonomi tetap menjadi fokus utama pemerintah.
“Kuncinya adalah menumbuhkan pelaku-pelaku ekonomi kerakyatan,” tutupnya.
Senada dengan Bupati, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kutai Timur, Teguh Budi Santoso, memaparkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 93 UMKM yang terdiri dari 56 UMKM binaan dinas dan 38 partisipan umum, serta melibatkan 34 koperasi. Menurutnya, antusiasme peserta sangat tinggi.
Ia juga menyoroti pentingnya mendorong UMKM untuk memenuhi standar perdagangan dan membuka akses pasar yang lebih luas melalui kegiatan business matching. Salah satu hasil nyatanya adalah kesiapan ekspor produk Amplang Batubara ke Malaysia.
Acara juga dimeriahkan oleh hiburan musik dan kehadiran artis nasional. Total anggaran kegiatan mencapai sekitar Rp1,4 miliar. Tenant UMKM binaan dinas mendapatkan fasilitas secara gratis, sementara partisipan umum dikenai biaya.
Dengan mengusung tema “Modernisasi dan Digitalisasi Koperasi,” Gebyar Expo 2025 menjadi langkah nyata untuk mendorong koperasi dan UMKM agar mampu beradaptasi di era digital serta menjangkau pasar yang lebih luas. (MMP)