
SANGATTAKU – Keberhasilan Desa Peridan, Kecamatan Sangkulirang, dalam menjuarai pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum Desa (SPAMDes) tahun 2025 tidak terjadi secara instan. Prestasi tersebut merupakan hasil dari strategi pengelolaan inovatif yang memadukan kekuatan gotong royong lokal dengan pendampingan teknis dan pendekatan yang diklaim humanis oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Kutai Timur.
Kabid Penataan Desa DPMDes Kutim, Jamil Harahap, menjelaskan bahwa salah satu pendekatan menonjol yang diterapkan dalam pendampingan Desa Peridan adalah metode humanis. Pendekatan ini berfokus pada pembangunan kesadaran kolektif di tengah masyarakat. Tujuannya adalah memastikan bahwa masyarakat memahami bahwa air bersih adalah kebutuhan dasar sekaligus aset desa yang mampu dikelola untuk memperkuat sektor ekonomi desa.

Metode humanis ini menekankan bahwa pengelolaan SPAMDes yang baik dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Air bersih tidak hanya dipandang sebagai beban, tetapi sebagai potensi pendapatan yang berkelanjutan.
“Jika dikelola dengan baik, SPAMDes bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Desa (PADes),” jelas Jamil. Potensi PADes dari sektor air bersih ini memberikan insentif tambahan bagi desa untuk mempertahankan tata kelola yang tertib, akuntabel, dan efisien.
Selain pendekatan kesadaran, DPMDes Kutim juga memasukkan elemen kolaborasi dalam strategi pendampingan mereka. Mereka menjalin kerja sama strategis dengan lembaga pelatihan eksternal, yaitu Sekolah Air yang berbasis di Yogyakarta. Keterlibatan pihak luar ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi teknis dan manajerial aparatur desa.
Kolaborasi dengan Sekolah Air membantu masyarakat memahami manajemen air secara teknis, mulai dari perawatan sumber air, sistem distribusi, hingga pemeliharaan infrastruktur. Selain itu, mereka juga diajarkan manajemen administratif yang diperlukan untuk merancang sistem yang tertib dan akuntabel. Pendampingan ini memastikan bahwa sistem air yang dibangun tidak hanya berfungsi sesaat, tetapi adaptif terhadap kebutuhan masa depan dan berjangka panjang.
Rekam jejak keberhasilan Peridan membuktikan bahwa sinergi antara pendampingan pemerintah yang bersifat humanis dan keahlian teknis dari lembaga profesional dapat menghasilkan model pengelolaan air bersih yang sangat efektif. Model inilah yang diharapkan DPMDes Kutim dapat direplikasi oleh desa-desa lain di wilayah Kutai Timur, menjadikan pengelolaan sumber daya alam sebagai fondasi utama kemandirian ekonomi desa. (adv/Diskominfo Kutim)




















