Pilkada dan Covid

Minggu, 24 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dari group WA, saya mendengar kabar. Calon wakil walikota terpilih Balikpapan, meninggal. Turut berdukacita. Terlepas dari faktor comorbid alias faktor penyakit penyulit (bila ada). Kelelahan, saya yakin adalah faktor utama.

Mendengar berita duka itu, saya merenung sesaat. Pilkada kemarin, sungguh memang, menguras energi fisik para kontestan. Dan itu bila terjangkit Covid, beresiko Berat atau fatal.

Ada 4 calon kontestan pilkada di Kaltim kena Covid yaitu :

1. Balikpapan, calon wakil walikota (meninggal).
2. Bontang, calon walikota (meninggal)
3. Kutim, calon wakil Bupati (Covid berat, sembuh)
4. Berau, calon Bupati (meninggal).

Ada 3 calon yang meninggal dan 1 orang Alhamdulillah sembuh.

Ketiga nya yg meninggal akhirnya (pengganti nya) menang Pilkada dan yang sembuh / hidup, Alhamdulillah kalah yaitu saya (eks cawabup Kutim).

Dan saya bersyukur, kepada Allah SWT atas kesempatan hidup yang ke dua ini.

Kejadian ini. Memberikan kesadaran pada kita semua. Bahwa Covid itu berbahaya. Bisa mematikan. Baik yang ada, penyakit penyulit (Comorbid) misal hipertensi, diabet, stroke, jantung, dll.

Bila, penderita Covid ada penyakit penyulit. Taruhlah darah tinggi. Tentu bertahun tahun telah menderita hipertensi. Dan walau tergantung dengan obat. Umumnya, belum meninggal. Dan ternyata, setelah terkena Covid. Lalu meninggal. Maka Covid lebih berperan dan jadi faktor utama, meninggal nya penderita daripada faktor Comorbid nya.

Atau bagi yang tak punya penyakit penyulit pun. Banyak dan bisa meninggal. Data dinas Kesehatan kab Blora. 50% penderita Covid yang meninggal, tanpa Comorbid.

Dengan ini, semoga kita semua. Tidak, meremehkan bahaya nya Covid. Dan tidak perlu juga, paranoid alias takut yang berlebihan.

Cukup dan tetap menjalankan 3 M. Yaitu pakai Masker, jaga jarak, dan sering cuci tangan. Plus Vaksinasi.

Baca Juga  Kaidah Jurnalistik, Etika dan Hukum, Sudahkah Berbanding Lurus?

Semoga Allah Tuhan Yang Kuasa. Menyelamatkan kita, dengan segera mensirnakan virus Corona ini.

776Dibaca

Berita Terkait

Di Balik Gelas Kopi Sore: Sengkarut SK Panja Lingkungan PT APE
Tiga Kilometer dari Gemerlap Bukit Pelangi, Sisakan Gelap Warga Bukit Kayangan
Melampaui Bendera dan Kembang Api, Mengartikan Ulang Kemerdekaan Indonesia
Pentingnya Politik Santun dan Berbudaya Jelang Pemilu 2024
Merajut Kembali Tenun Kebangsaan Melalui Pesan Budaya
Wajah Buram Politik Indonesia
Presiden Putin dan Kesejahteraan Kutim (Bagian Pertama)
BELA NEGARA DALAM PEREKONOMIAN

Berita Terkait

Kamis, 5 Juni 2025 - 10:35 WITA

Di Balik Gelas Kopi Sore: Sengkarut SK Panja Lingkungan PT APE

Selasa, 20 Mei 2025 - 18:35 WITA

Tiga Kilometer dari Gemerlap Bukit Pelangi, Sisakan Gelap Warga Bukit Kayangan

Kamis, 17 Agustus 2023 - 15:56 WITA

Melampaui Bendera dan Kembang Api, Mengartikan Ulang Kemerdekaan Indonesia

Senin, 3 Juli 2023 - 20:22 WITA

Pentingnya Politik Santun dan Berbudaya Jelang Pemilu 2024

Minggu, 2 Juli 2023 - 21:36 WITA

Merajut Kembali Tenun Kebangsaan Melalui Pesan Budaya

Berita Terbaru

Ekonomi & Kesehatan

Ketua DPRD Kutai Timur Tekankan Transparansi Profit Sharing Pertambangan

Jumat, 5 Sep 2025 - 07:13 WITA