SANGATTAKU – Berdasar fakta yang ditemukan setelah melakukan tinjaun langsung bersama Anggota DPRD Kutai Timur, H. Asmawardi dan juga rombongan PDAM Tirta Tuah Benua yang dipimpin Dirut PDAM Suparjan, S.T., Ahmad Rasyidi, S.Hut. Kasat Pol-PP Bengalon selaku mewakili Pemerintah Kec. Bengalon pun mengakui bahwa buruknya pelayanan PDAM seperti yang dikeluhkan warga, bukanlah sepenuhnya merupakan kesalahan PDAM itu sendiri.
Macet dan matinya aliran air bersih yang selama ini dikeluhkan warga, diketahui disebabkan oleh faktor alam, yang mana pipa air baku PDAM mengalami kebocoran dibanyak titik akibat ulah keratan hewan sejenis kerang, Kappang.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca juga” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”4″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”rand”]
Sedangkan untuk buruknya kualitas air yang diterima warga, dijelaskan oleh Suparjan selaku Dirut PDAM, biasanya terjadi pada rumah warga yang menggunakan mesin penyedot air (Alkon). Diungkapkan Suparjan, penggunaan Alkon dapat menyebabkan masuknya kotoran pada pipa penyalur air jika terdapat kebocoran yang kecil sekalipun, hal itu disebabkan oleh kekuatan hisap alkon yang dimaksud.
Ditambahkan Suparjan, untuk air keruh sendiri, pihaknya akan memberikan keringanan pada warga jika memang hal tersebut mereka laporkan pada PDAM.
Ahmad Rasyidi berharap, dengan adanya temuan tersebut, warga bisa memahami letak permasalahan yang ada, dan mendukung langkah-langkah perbaikan yang dilakukan oleh pihak PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur.