SANGATTAKU – Seperti diberitakan sebelumnya, Dirut PDAM Tirta Tuah Benua Suparjan, S.T. pasca meninjau lokasi kebocoran pipa air baku di Kec. Bengalon, Selasa (20/04/2021) kemarin langsung melakukan perbaikan. Namun, disayangkan, Suparjan menuturkan perbaikan tersebut sifatnya hanya sementara. Hal tersebut disampaikannya, bukan tanpa alasan, sebab, banyak serta besarnya titik kebocoran yang ada, menurut Suparjan mau tidak mau harus dilakukan penanganan yang lebih maksimal unjuk skala perbaikan permanen, yaitu dengan melakukan pergantian pipa yang baru.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca juga” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”4″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”rand”]
Dikatakan sebelumnya oleh Suparjan, baru saja berusia 2 tahun, pipa berbahan HDPE yang diklaim harusnya mampu bertahan sekira 100 tahun dalam penggunaan normal, kembali bocor akibat geratan hewan. Dikarenakan hal itu, dana APBN dikatakan Suparjan, tidak memungkinkan digunakan jika harus kembali mengganti pipa yang dimaksud. Selain pergantian pipa, diakui, pihaknya pun telah melakukan penitian guna menemukan solusi agar kedepan, kebocoran pipa akibat keratan Kappang tidak lagi berulang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Suparjan berharap kepada Anggota DPRD Kutai Timur, khususnya yang tergabung dalam Pansus PDAM, bisa mengupayakan penganggaran guna perbaiklan yang dimaksud pada Angggaran Belanja Tahunan (ABT) di 2021 ini.