Sangattaku.com – Ardiansyah tandatangani MoU antara Pemkab Kutim dan STEI SEBI Terkait Pendidikan. Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menghadiri wisuda yang digelar oleh Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI Depok.
Tidak hanya itu, dirinya juga memberikan orasi ilmiah serta melakukan tandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Kutim dengan STEI SEBI terkait pendidikan yang digelar di Gedung Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) Tanggerang Selatan tersebut, Kamis (27/10/2022).
Turut hadir dalam wisuda kali ini adalah 266 wisudawan yang terdiri dari 83 lulusan Program Studi Akuntansi Syariah dan 183 lulusan Program Studi Perbankan Syariah, termasuk lulusan Konsentrasi Manajemen Bisnis Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah.
Dalam Orasinya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengangkat pokok pembahasan tentang “Peluang dan Tantangan Daerah dalam Mengembangkan Potensi Wisata Halal”, selain topik diatas, dirinya juga menerangkan tentang kebutuhan SDM wisata halal dan kesiapan keuangan syariah dalam mendukung wisata halal.

Menurut Bupati Kutim tersebut, potensi wisata di Indonesia memiliki peluang yang sangat besar, bahkan sudah menjadi salah satu sektor andalan dalam pembangunan nasional. Tidak hanya sebatas itu, sektor wisata juga telah menjadi penyumbang terbesar kedua devisa negara setelah perkebunan kelapa sawit, serta mampu menyerap tenaga kerja yang jumlahnya sangat signifikan.
“Industri pariwisata saat ini bagi indonesia memiliki peluang yang sangat besar, tidak hanya sekarang tapi juga ke depan,” ujar Ardiansyah.
“Dengan terus berkembangnya pariwisata dunia, serta dibarengi pula dengan tumbuh kembangnya konsep kepariwisataan di beberapa negara di dunia, maka negara Indonesia pun tidak tinggal diam dalam mengembangkan konsep pariwisatanya. Konsep yang sedang dan terus tumbuh serta memberikan peluang besar sekarang adalah apa yang disebut dengan Wisata Halal,” sambungnya.
Dirinya menambahkan, dalam kancah global pariwisata halal menjadi pasar yang sangat menjanjikan, karena dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, ini merupakan bonus dalam pengembangan wisata halal.
Ardiansyah juga menerangkan bahwa wisata halal bertujuan sebagai pemberi fasilitas bagi wisatawan muslim untuk dapat menunaikan kewajiban syariatnya pada lokasi wisata tersebut, dan hal ini sudah disampaikan oleh Kementrian Agama.
Lebih singkatnya lagi, wisata halal adalah konsep wisata yang pelayanan serta produk wisatanya berbasis pada syariah islam.(*/yr)