SANGATTAKU – E-Government (Pemerintahan Elektronik) tidak sekadar tentang teknologi, tetapi juga melibatkan orang (people), proses, dan teknologi sebagai komponen utama. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutai Timur, Ery Mulyadi, dalam pembukaan Bimbingan Teknis Pengelolaan Infrastruktur TIK (Manajemen Bandwidth dan Pengamanan Jaringan Intra/Internet) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
Ery Mulyadi menjelaskan bahwa e-Government merupakan suatu proses pelayanan dan pengelolaan pemerintahan dengan bantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis perangkat elektronik. Dalam pelaksanaannya, e-Government terdiri dari tiga komponen utama, yaitu orang (people), proses, dan teknologi. Artinya, pembangunan e-Government tidak hanya memasang teknologi, tetapi juga mempertimbangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola TIK.
“Pentingnya sinergi antara orang, proses, dan teknologi tidak boleh diabaikan. Pembangunan infrastruktur TIK harus diimbangi dengan pengembangan SDM yang mengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi,” kata Ery Mulyadi.
Dalam konteks pemerintahan di Kutai Timur, pemanfaatan Infrastruktur TIK diharapkan dapat mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Infrastruktur TIK, seperti data center, ruang server, dan jaringan backbone FO, telah mengalami kemajuan, yang menghubungkan antar PD (Perangkat Daerah).
“Pembangunan infrastruktur TIK di Kabupaten Kutai Timur sudah mengalami kemajuan, namun tantangan dalam pengamanan dan perlindungan data semakin besar. Kita harus bersama-sama bersinergi dan berkolaborasi untuk memastikan keamanan data yang dimiliki masyarakat,” sambungnya.
Ery Mulyadi menyoroti masalah keamanan jaringan sebagai faktor kunci. Penggunaan firewall dianggap sebagai langkah penting dalam meminimalisir serangan terhadap sistem. Selain itu, dia menekankan pentingnya peningkatan kemampuan SDM dalam mengelola jaringan TIK untuk mendukung keamanan digital.
“Dengan adanya Bimtek Pengelolaan Infrastruktur TIK ini, saya berharap semua peserta dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan untuk memaksimalkan pengelolaan infrastruktur TIK di lingkungan kerja. Sinergi, kolaborasi, dan peningkatan kompetensi menjadi kunci keberhasilan menuju Kutai Timur Digital,” pungkas Ery.
Semakin luasnya pemanfaatan TIK dalam pemerintahan di Kutai Timur menghadirkan tantangan baru, terutama terkait dengan pengamanan data. Ery Mulyadi mengajak peserta bimbingan teknis untuk bersama-sama membangun Kutai Timur Digital sebagai upaya mensejahterakan masyarakat. (AD01/Diskominfo Staper)