SANGATTAKU – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Ery Mulyadi, menggarisbawahi pentingnya sosialisasi Keamanan Jaringan dan Persandian sebagai salah satu kegiatan krusial. Kegiatan ini masuk dalam program prioritas Bupati dan Wakil Bupati melalui misi ke empat, yaitu Mewujudkan Pemerintahan yang Partisipatif Berbasis Penegakan Hukum dan Teknologi Informasi.
Pada pembukaan acara Sosialisasi Keamanan Jaringan dan Persandian, yang dihadiri oleh para operator Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dari masing-masing perangkat daerah, Ery Mulyadi menyampaikan urgensi keamanan jaringan, terutama dalam konteks pemanfaatan telekomunikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
“Salah satu sub dari kegiatan tersebut melibatkan pemanfaatan jaringan telekomunikasi dan pemanfaatan TIK. Kedua hal ini sangat terkait dengan keamanan jaringan maupun aplikasi,” terang Ery Mulyadi.
Kerjasama antara Diskominfo Staper Kutim dan Universitas Mulawarman (UNMUL) Samarinda menjadi facilitator dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini. Ery Mulyadi menjelaskan bahwa keamanan aplikasi dan jaringan menjadi hal krusial dalam menghadapi tantangan dan ancaman di era Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Implementasi SPBE menuntut keamanan yang kuat sebagai bagian integral dari dokumen SPBE, termasuk dalam spektrum dan peta rencana.
Ery menekankan pentingnya kegiatan ini dalam implementasi SPBE, di mana audit menjadi langkah penting untuk memitigasi risiko keamanan. “Dalam audit, terdapat tiga aspek utama: tata kelola keamanan, sistem manajemen keamanan, pengendalian keamanan, dan fungsionalitas kinerja dari masing-masing sistem keamanan yang kita kelola,” jelasnya.
Oleh karena itu, Diskominfo Staper Kutim mengundang perwakilan perangkat daerah yang khususnya menangani TIK. Tujuannya adalah agar keamanan aplikasi dan jaringan dapat dikelola dengan optimal, menghindari potensi risiko seperti peretasan.
“Beberapa waktu belakangan ini, beberapa situs web pemerintah daerah diserang oleh peretas yang terkait dengan judi online. Ini menjadi indikasi bahwa kita harus lebih siap menghadapi serangan hacker. Kegiatan ini menjadi penting agar aplikasi dan keamanan jaringan dapat dikelola secara optimal, mencegah kejadian yang tidak diinginkan,” tambah Ery.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menunjukkan komitmennya untuk membangun keamanan informasi yang kokoh, menjadikan teknologi sebagai alat yang mendukung pemerintahan yang transparan dan efisien. (AD01/Diskominfo Staper)