SANGATTAKU – Kebakaran hebat kembali melanda wilayah Kabupaten Kutai Timur. Terkini, melanda kawasan Jalan Sebongkok, Desa Sepaso, Kecamatan Bengalon, 27 Maret 2024 sekira dini hari, yakni pukul 00.15 WITA.
Hari ini, Wakil Ketua II DPRD Kutai Timur, Arfan menyempatkan diri mengunjungi lokasi kebakaran yang berdampak pada setidaknya 52 KK tersebut. Dalam kunjungannya, Arfan berharap, para korban bisa dengan ikhlas menerima musibah yang terjadi, sembari menjadikannya pengalaman, agar ke depan peristiwa serupa dapat terhindarkan.

“Saya berharap, bencana ini bisa menjadi pengingat untuk kita semua agar lebih berhati-hati dan waspada,” ungkap Wakil Ketua II DPRD Kutim tersebut.
“Dan tentunya, semoga para korban mendapatkan kesabaran dan keihlasan atas musibah yang terjadi,” imuhnya.
Dalam kunjungan tersebut, Arfan juga berencana untuk segera menggelontorkan bantuan untuk para korban. Arfan juga berharap, para donatur lain dapat tergerak hatinya, untuk dapat menyalurkan bantuan.
“Sementara masih kita siapkan (bantuan), untuk kemudian secepatnya kita distribusikan,” paparnya.
Arfan menilai, musibah semacam ini tentulah kewajiban bersama untuk saling menguatkan, tidak terbatas menjadi kewajiban atau tanggung jawab orang perseorangan.

“Membantu korban bencana atau musibah ini, tentulah kewajiban kita sebagai manusia jika memang kita mampu, jadi jangan dikait-kaitkan dengan urusan politik, apalagi saya pribadi adalah warga Bengalon, jadi wajib bagi saya untuk turun membantu,” ungkap Arfan.
Disinggung soal nilai bantuan yang akan disalurkan, pria yang kini akan menduduki kursi parlemen di DPRD Provinsi tersebut hanya membalas dengan senyum.
“Soal nominalnya, biarlah menjadi catatan saya dengan yang di atas (Tuhan),” pungkasnya diiringi senyum.
Untuk diketahui, berdasarlan laporan yang diterima redaksi Sangattaku.com, kebakaran di Jalan Sebongkok RT 14 Desa Sepaso Kecamatan Bengalon tersebut, setidaknya berdampak pada 52 KK dengan 220 jiwa. Adapun rincian amukan si jago merah telah melahap 27 bangunan rumah/ ruko, 2 bangunan sarang walet dan 21 bangunan barakan.Peristiwa ini memakan satu korban jiwa, dengan kerugian materil, ditaksir hingga di atas Rp5 miliar. (bl/sgtk)