SANGATTAKU – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah merencanakan langkah penting untuk melestarikan bahasa daerah melalui integrasi mata pelajaran Bahasa Kutai dalam kurikulum Sekolah Dasar (SD). Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat penggunaan bahasa Kutai di kalangan generasi muda, sehingga tidak hanya menjadi sekadar pengetahuan, tetapi juga menjadi bagian integral dari identitas budaya daerah.
Kepala Seksi Kurikulum Peserta Didik Pembangunan Karakter dan Penilaian Pembinaan SD, Disdikbud Kutim, Syaiful Imron, menyampaikan rencana tersebut setelah menghadiri acara seremoni di SDN 001 Sangatta Utara, pada Selasa (7/5/2024). Dalam keterangannya, Syaiful mengungkapkan, “Dalam proses pengembangan kurikulum atau muatan lokal yang diambil dari SD, kami akan menyertakan pelajaran bahasa Kutai.”
Tujuan utama dari pengembangan kurikulum ini adalah untuk melestarikan dan memperkuat bahasa daerah Kutai agar tidak punah. “Kami mengintegrasikan bahasa daerah ini sebagai muatan lokal dalam kurikulum sehingga tidak hanya dipelajari, namun juga dilestarikan,” tegas Syaiful.
Program ini telah dipersiapkan selama dua tahun terakhir dan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan implementasi kurikulum merdeka. Dimulai pada tahun lalu, program ini telah diterapkan di kelas 1 dan 4, dilanjutkan dengan kelas 2 dan 5. Pada tahun ini, Syaiful menyatakan, “Kami akan menerapkannya di kelas 3 dan 6.”
Lebih jauh, Syaiful berharap langkah ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengalaman belajar siswa dan memperkuat identitas budaya lokal Kutim. Ia menekankan pentingnya mempelajari bahasa daerah, dengan mengatakan, “Mempelajari bahasa daerah bukan hanya tentang memahami kata-kata, tetapi juga tentang memahami budaya dan sejarah yang menyertainya.”
Dengan demikian, siswa diharapkan dapat mengembangkan rasa bangga dan penghargaan yang lebih besar terhadap warisan budaya mereka. Integrasi pelajaran bahasa Kutai dalam kurikulum sekolah tidak hanya akan melestarikan bahasa itu sendiri, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya. (AD01/ Diskominfo Kutim)