DPRD Soroti Besarnya SiLPA di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Mulyono Berikan Penjelasan

Senin, 1 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran () di dan Kebudayaan (Disdikbud) Timur (Kutim) untuk tahun anggaran 2023 menarik perhatian . Usai mengikuti jalannya Rapat Dengar Pendapat (RDP) Oleh DPRD Kutai Timur yang juga membahas pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023, bertempat di Ruang Hearing Kantor , Kepala Dinas, , memberikan penjelasan mengenai besarnya SiLPA yang telah menjadi perdebatan.

Kepala , Mulyono. (meika/ sgtk)

“SiLPA ini sebenarnya tidak terlalu besar,” ujar Mulyono, menanggapi kritikan yang muncul dari DPRD. Ia menjelaskan bahwa kegiatan yang direncanakan selama tahun anggaran 2023 telah dilaksanakan dengan baik. Namun, ada kendala dalam proses pembayaran. “Pekerjaan (proyek kegiatan di Disdikbud) kemarin sudah terlaksana, cuman belum sempat terbayarkan, karena waktunya enggak cukup kemarin,” paparnya pada awak media.

Lebih lanjut, Mulyono mengakui bahwa keterlambatan dalam pembayaran bukan disebabkan oleh kurangnya dana, melainkan terkait terbatasnya tenaga administrasi. “Duitnya kita punya, cuma tenaga admin kita yang enggak sanggup menyelesaikan kemarin,” imbuhnya. Ia juga menambahkan optimisme bahwa semua hutang pembayaran akan diselesaikan pada anggaran perubahan tahun ini. “InsyaAllah akan diselesaikan di perubahan ini,” jelasnya singkat.

Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya SiLPA adalah pengalokasian anggaran untuk pengangkatan tenaga pendidik sebagai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Menurut Mulyono, Disdikbud telah menganggarkan dana untuk jumlah pegawai yang diharapkan dapat diangkat. Namun, kenyataannya, hanya sekitar 700 orang yang diangkat sebagai PPPK, sehingga kelebihan anggaran tersebut mengakibatkan besarnya SiLPA. “Namun ternyata pengangkatan PPPK kemarin hanya sekitar 700 orang saja, jadinya ya itu, lebih anggarannya jadi SiLPA,” pungkasnya. (AD01/ )

Berita Terkait

DPRD Kutim Gelar Rapurna Bahas laporan Hasil Reses
KPU Gelar Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Tak Perlu Ke Kantor Pajak, Warga Kutai Timur Bisa Bayar Pajak Via QRIS Hingga Shopeepay
Pemkab Kutai Timur Optimis Tingkatkan PAD Melalui Pajak Digital
Peringatan ke-96 Hari Ibu, Bupati Ardiansyah: Perempuan Pioneer Pembangunan Kutim
Permintaan Melonjak Capai 5 Ton, Diskop UKM Kutai Timur Canangkan Rumah Produksi, 3 Kecamatan Jadi Sentra Gula Semut
Bupati Kutim Dorong Pengembangan Industri Turunan Pisang
Ketua Dekranasda Kutai Timur: Tenun ATBM Miliki Potensi Ekonomi Tinggi

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 19:51 WITA

DPRD Kutim Gelar Rapurna Bahas laporan Hasil Reses

Kamis, 9 Januari 2025 - 19:36 WITA

KPU Gelar Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Kamis, 12 Desember 2024 - 20:27 WITA

Tak Perlu Ke Kantor Pajak, Warga Kutai Timur Bisa Bayar Pajak Via QRIS Hingga Shopeepay

Kamis, 12 Desember 2024 - 20:12 WITA

Pemkab Kutai Timur Optimis Tingkatkan PAD Melalui Pajak Digital

Kamis, 12 Desember 2024 - 20:11 WITA

Peringatan ke-96 Hari Ibu, Bupati Ardiansyah: Perempuan Pioneer Pembangunan Kutim

Berita Terbaru

Sekretaris DPRD Kutai Timur, Juliansyah (*/MK)

DPRD

DPRD Kutim Gelar Rapurna Bahas laporan Hasil Reses

Jumat, 10 Jan 2025 - 19:51 WITA