SANGATTAKU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Syaid Anjas, menyoroti pentingnya optimalisasi sektor perikanan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam keterangannya kepada awak media, Syaid menekankan bahwa penambahan rompong menjadi kunci untuk meningkatkan pendapatan dari sektor ini.
“Untuk meningkatkan penghasilan nelayan, rompong harus diperbanyak,” ujar Syaid saat ditemui pada Selasa (10/06/2024).
Syaid juga membandingkan potensi sektor perikanan Kutai Timur dengan Berau, yang menurutnya lebih unggul dalam hal produksi ikan. “Berbicara soal penghasilan ikan, Kutim kalah jauh dari Berau,” ungkapnya.
Meski Syaid Anjas mengaku jarang menerima usulan terkait perikanan karena daerah pemilihannya berada di kota, berbeda dengan anggota dewan lain yang mewakili daerah pesisir seperti Sangkulirang, ia tetap berkomitmen untuk mendorong peningkatan PAD dari sektor perikanan di Kutai Timur.
“Saya sebenarnya jarang mendapat usulan terkait perikanan karena saya berada di Dapil kota, berbeda dengan teman-teman dewan lainnya yang berada di Dapil Sangkulirang,” tambahnya.
Namun, Syaid Anjas menegaskan bahwa dirinya tidak menutup mata terhadap potensi sektor perikanan. Ia bahkan telah memberikan bantuan berupa alat tangkap ikan kepada beberapa nelayan di wilayah tersebut untuk membantu meningkatkan hasil tangkapan mereka. “Kemarin saya juga sempat memberikan bantuan tangkap ikan kepada beberapa nelayan agar mereka bisa meningkatkan hasil tangkapannya,” tuturnya.
Sebagai informasi, rompong adalah alat bantu pengumpul ikan yang menggunakan berbagai bentuk dan jenis pengikat atau atraktor dari benda padat, yang berfungsi untuk memikat ikan agar berkumpul di satu lokasi, sehingga memudahkan proses penangkapan. (AD01/ DPRD)