
SANGATTAKU – Peningkatan ancaman serangan siber semakin menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah Kabupaten Kutai Timur. Melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diadakan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim, Pemkab Kutim berupaya memperkuat kesiapan Perangkat Daerah (PD) dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.
Diselenggarakan di Aston Hotel & Convention, Samarinda, dan dibuka oleh Kepala Diskominfo Staper Kutai Timur, Ronny Bonar Hamonangan Siburian yang mewakili Penjabat Sementara (PJs) Bupati Kutai Timur, Agus Hari Kesuma, bimtek mengangkat tema “Kesiagaan dalam Menghadapi Kejahatan Insiden Siber dan Pengelolaan Audit Keamanan Informasi bagi Perangkat Daerah” ini dihadiri oleh perwakilan PD se-Kutim.
Kepala Bidang Infrastruktur TIK dan Persandian Diskominfo Staper Kutim, Sulisman yang juga berlaku sebagai ketua panitia acara ini menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan respons terhadap meningkatnya ancaman siber, yang semakin berkembang seiring dengan pesatnya digitalisasi.

“Ancaman siber saat ini semakin kompleks, terutama dengan berkembangnya media sosial dan digitalisasi transaksi,” ungkap Sulisman, menekankan bahwa bimtek ini bertujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi peserta terkait pentingnya menjaga keamanan data, terutama dalam konteks transaksi digital dan penggunaan media sosial.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli dari Direktorat Pengamanan Siber dan Sandi, Aris Munandar, yang memberikan materi mengenai audit keamanan informasi dan mitigasi risiko siber. Peserta Bimtek, yang terdiri dari staf dan perwakilan PD, diberi wawasan tentang cara melindungi data dan sistem informasi dari serangan yang bisa datang kapan saja.
Sulisman menambahkan bahwa Bimtek ini juga memberikan kesempatan bagi PD di Kutim untuk belajar langkah-langkah konkret dalam melindungi data pribadi dan menjaga privasi organisasi. “Kami berharap bimtek ini dapat memberikan wawasan mendalam bagi para peserta, agar mereka mampu melindungi data dan infrastruktur digital di lingkungan pemerintah daerah,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi PD di Kutim untuk membangun sistem keamanan yang lebih tangguh. Pelatihan ini dikatakan Sulisman penting untuk mempersiapkan PD agar lebih tanggap dalam menjaga keamanan data dan mencegah kebocoran informasi yang dapat merugikan semua pihak.
Bimtek yang berlangsung sejak 30 Oktober hingga 2 November 2024 ini diharapkan mampu menjadi bekal bagi seluruh PD di Kutai Timur agar dapat lebih siap menghadapi risiko siber yang ada. (ADV/ Diskominfo Kutim)