
SANGATTAKU – Kelestarian lingkungan hidup di Kutai Timur menjadi sorotan serius Anggota Komisi A DPRD Kutai Timur, Yusuf T. Silambi. Dalam pandangannya, keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan daerah.
Berbicara mengenai implementasi kebijakan lingkungan pada Rabu 27 November 2024, Yusuf menekankan pentingnya aksi nyata yang terukur. “Pemerintah harus mengimplementasikan kebijakan yang tidak sekadar formalitas, melainkan dapat diukur dan dievaluasi secara berkala. Kebijakan yang baik adalah yang terlihat hasilnya dalam jangka panjang, memastikan bahwa aktivitas ekonomi tidak merusak lingkungan dan tetap memberikan manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Kutai Timur saat ini menghadapi berbagai tantangan lingkungan yang memerlukan penanganan serius. Deforestasi, pencemaran air, serta dampak negatif dari sektor pertambangan dan industri menjadi isu krusial yang membutuhkan solusi komprehensif. Yusuf mengajak semua pihak untuk tidak mengorbankan kelestarian lingkungan demi keuntungan ekonomi sesaat.
Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, legislator ini mengusulkan beberapa langkah strategis. Pertama, pengintegrasian teknologi ramah lingkungan dalam setiap proyek pembangunan. Kedua, penguatan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menciptakan solusi inovatif yang berkelanjutan.
“Masyarakat harus diberdayakan untuk memahami bahwa lingkungan yang sehat adalah fondasi bagi kehidupan yang berkualitas,” ujar Yusuf, menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi tentang pelestarian lingkungan kepada masyarakat. Program edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab.
Pengawasan dan regulasi yang lebih ketat terhadap sektor industri juga menjadi fokus perhatian. Yusuf mendorong penerapan standar lingkungan yang jelas dan pemberian sanksi tegas bagi pelanggar, sebagai upaya pencegahan kerusakan lingkungan lebih lanjut.
Gagasan ini mendapat dukungan luas dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk aktivis lingkungan dan organisasi non-pemerintah. Mereka berharap isu lingkungan dapat menjadi prioritas dalam agenda pembangunan daerah.
“Semoga saja Kutai Timur dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan bertanggung jawab,” tutup Yusuf, menegaskan bahwa pelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama untuk masa depan generasi mendatang. (AD01/ DPRD)