Yusuf T Silambi Tekankan Urgensi Evaluasi Program Bansos

Jumat, 29 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Permasalahan ketepatan sasaran dan transparansi distribusi () dinilai memerlukan evaluasi komprehensif untuk memastikan program ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. Hal itu disampaikan Anggota Timur, saat rapat kerja, Jumat, 29 November 2024.

Anggota Komisi A , Yusuf T. Silambi. (*/ ist)

Berdasarkan berbagai temuan di lapangan, mengungkapkan adanya ketimpangan dalam distribusi bantuan sosial. “Jika bantuan ini tidak tepat sasaran, justru akan menambah masalah baru,” ungkapnya dalam pernyataan yang disampaikan pada Jumat (29/11/2024).

Fenomena bantuan yang tidak tepat sasaran ini menjadi keprihatinan tersendiri, di mana kelompok yang kurang membutuhkan justru mendapat akses lebih mudah, sementara masyarakat yang benar-benar memerlukan bantuan menghadapi kesulitan dalam prosesnya. Situasi ini dinilai dapat memicu ketidakpuasan di tengah masyarakat.

Transparansi menjadi kunci utama dalam pembenahan sistem bantuan sosial. Legislator ini menekankan pentingnya ketersediaan data yang akurat sebagai landasan penentuan penerima bantuan. Tanpa adanya transparansi yang memadai, evaluasi program dan perbaikan sistem akan sulit dilakukan.

Sebagai solusi konkret, Yusuf Silambi mengajukan usulan kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga masyarakat dalam melakukan evaluasi program. Pembentukan forum komunikasi yang melibatkan DPRD, pemerintah daerah, dan masyarakat diyakini dapat menghasilkan masukan berharga untuk penyempurnaan program.

Di tengah situasi yang menantang, penanganan bantuan sosial harus menjadi prioritas utama. Banyak keluarga di Kutai Timur yang mengandalkan bantuan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, sehingga ketepatan distribusi menjadi sangat krusial.

Pemanfaatan teknologi dalam pendataan penerima bantuan juga menjadi salah satu rekomendasi penting. Digitalisasi sistem pendataan diyakini dapat meningkatkan akurasi dan efektivitas penyaluran bantuan kepada penerima yang tepat.

Baca Juga  Wujudkan Pemilu 2024 yang Berkualitas, Rizali Hadi Ajak Masyarakat Dewasa Dalam Berpolitik

“Kita berharap agar seluruh pihak dapat bekerja sama menciptakan sistem bantuan sosial yang lebih efektif dan efisien demi kesejahteraan masyarakat di daerahnya,” tegas Yusuf Silambi.

Melalui evaluasi menyeluruh ini, diharapkan program bantuan sosial di Kutai Timur dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat, sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah. (AD01/ DPRD)

950Dibaca

Berita Terkait

BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan
Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim
DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani
Produktivitas Padi Gunung Bengalon Capai 1,2 Ton per Hektare, Tren Luasan Lahan Menurun
RSUD Kudungga Siapkan Ruang Isolasi Antisipasi Munculnya Kasus COVID-19 Baru
Kasus COVID-19 Muncul Kembali, Satu Warga Kutai Timur Terkonfirmasi
Disperindag Perketat Distribusi LPG 3 Kg, Fokus Tepat Sasaran dan Penyesuaian Harga
Pemkab Kutim Pantau Harga Jelang Idul Adha, Daging Sapi Naik Rp10.000

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:33 WITA

BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:49 WITA

Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim

Rabu, 11 Juni 2025 - 22:18 WITA

DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani

Rabu, 11 Juni 2025 - 21:05 WITA

Produktivitas Padi Gunung Bengalon Capai 1,2 Ton per Hektare, Tren Luasan Lahan Menurun

Selasa, 10 Juni 2025 - 19:08 WITA

RSUD Kudungga Siapkan Ruang Isolasi Antisipasi Munculnya Kasus COVID-19 Baru

Berita Terbaru

Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi (MMP)

Politik & Pemerintahan

Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama

Selasa, 24 Jun 2025 - 19:47 WITA