Produktivitas Padi Gunung Bengalon Capai 1,2 Ton per Hektare, Tren Luasan Lahan Menurun

Rabu, 11 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Panen padi gunung di Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, yang belum lama ini dilaksanakan dengan syukuran bersama Bupati Kutai Timur, mencatatkan hasil produktivitas rata-rata sebesar 1,2 ton per hektare dari data keseluruhan lahan seluas sekira 25–30 hektare.

Kepala Bidang Tanaman Pangan DTPHP Kutai Timur, Dessy Wahyu Fitrisia (MMP)

Menurut keterangan Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dessy Wahyu Fitrisia, jenis padi gunung yang ditanam belum seluruhnya teridentifikasi. Namun, sudah ada dua varietas lokal yang berhasil dimurnikan dan kini tengah diarahkan menjadi varietas unggulan masyarakat Bengalon.

Di luar Bengalon, Dessy juga menjelaskan bahwa padi gunung juga banyak ditanam di wilayah Kecamatan Busang, Muara Ancalong dan sekitar Muara Bengkal. Namun, tren penanamannya menunjukkan penurunan yang signifikan dalam lima tahun terakhir.

“Tahun lalu padi gunung itu total luasan se-Kutai Timur hanya sekitar 4.000 hektare. Sebelumnya, lima tahun terakhir itu kan ada sampai 10.000 hektare per tahun. Nah, sekarang ini di 2023, 2024 itu tinggal sekitar 4.000 hektare per tahun,” ujarnya.

Pendampingan tim BPSB Provinsi di Kecamatan Bengalon (*/ist)

Menurutnya, penurunan tersebut disebabkan karena cara penanaman padi gunung yang masih bersifat tradisional. Di mana, pembukaan lahannya masih berpindah. Pola tanam berpindah ini menyebabkan petani membuka lahan baru setiap kali ingin menanam padi gunung. Setelah satu kali panen, lahan yang telah dibuka biasanya dimanfaatkan untuk komoditas lain seperti kelapa sawit.

“Beda dengan sawah, kalau sawah itu dia tanam lagi, besok di situ ditanam lagi karena memang ada lahannya. Kalau padi gunung ini biasanya lahan yang sudah dibuka kemudian baru ditanamin padi gunung, bukan lahan yang menetap ditanami padi gunung,” tutupnya. (MMP)

Berita Terkait

Pemkab Kutim Ungkap Laporan Keuangan 2024, Realisasi Pendapatan Capai Rp10,44 Triliun
Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat
BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan
Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim
DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani
RSUD Kudungga Siapkan Ruang Isolasi Antisipasi Munculnya Kasus COVID-19 Baru
Kasus COVID-19 Muncul Kembali, Satu Warga Kutai Timur Terkonfirmasi
Disperindag Perketat Distribusi LPG 3 Kg, Fokus Tepat Sasaran dan Penyesuaian Harga

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 18:04 WITA

Pemkab Kutim Ungkap Laporan Keuangan 2024, Realisasi Pendapatan Capai Rp10,44 Triliun

Minggu, 29 Juni 2025 - 10:18 WITA

Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:33 WITA

BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:49 WITA

Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim

Rabu, 11 Juni 2025 - 22:18 WITA

DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani

Berita Terbaru

Lifestyle & Infotainment

Taiwan di IIE 2025 Tunjukkan Pesona Lingkungan Ramah Muslim

Minggu, 13 Jul 2025 - 19:10 WITA