PT APE Tanam 4 Ribu Mangrove di Teluk Lingga, Monitoring Berlangsung Selama Tiga Tahun

Kamis, 12 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Penanaman 4.000 pohon mangrove di Pantai oleh PT Arkara Prathama Energi (APE) bukan sekadar aksi simbolik. Program ini dirancang berkelanjutan dengan dukungan sistem pemantauan selama tiga tahun penuh, bekerja sama dengan mitra pemantauan digital, Jejakin.

Impact Manager Jejakin, Dewi Bintang, menjelaskan bahwa seluruh mangrove yang ditanam akan dipantau dalam tiga tahapan, yakni pada bulan keenam, ke 18 dan ke 36 setelah penanaman, serta dilengkapi satu kali proses geotagging.

Impact Manager Jejakin, Dewi Bintang (MMP)

“Geotagging itu yang aku tampilkan tadi. Jadi pohonnya itu bisa terekam di mana aja,” jelas Dewi saat ditemui di lokasi pada Kamis, 12 Juni 2025.

Lebih lanjut, Dewi menyebutkan bahwa pihaknya menetapkan standar survival rate sebesar 85 persen dari total pohon yang ditanam. Meski secara umum pohon mangrove dapat bertahan sendiri setelah dua tahun, pemantauan tetap dilakukan hingga tahun ketiga untuk memastikan hasil yang optimal.

“Jadi, kalau pohon-pohon ini ada yang mati dalam masa tiga tahun, itu akan diganti terus sama teman-teman yang sudah bekerja sama di sini. Jadi harapannya akan tetap 85%,” ujarnya.

Tak hanya menanam, Jejakin juga melibatkan masyarakat dalam proses penentuan jenis mangrove yang ditanam. Sebelum pelaksanaan program, kepada warga telah dilakukan untuk menyesuaikan jenis tanaman dengan kondisi lokal.

“Jadi, sebenarnya penanaman pohon ini penentuan jenisnya enggak dari Jejakin. Kita juga bersosialisasi dengan masyarakat di sini yang paling cocok apa sih kayak gitu,” imbuh Dewi.

Sebagai berbasis teknologi iklim (Climate Tech Company), Jejakin juga mengembangkan sistem pemantauan berbasis aplikasi. Sistem ini memungkinkan data pemantauan masuk secara otomatis tanpa pencatatan manual.

Baca Juga  Diikuti 58 Peserta, Open Turnamen Gulat Tangan Kutai Timur Resmi Dibuka

“4.000 pohon kalau kita nyatat satu-satu di kertas, harus diinput lagi ke komputer itu mungkin agak memperlambat, ya. Nah, oleh Jejakin sekarang, Climate Tech Company, kita pakai aplikasi nih, jadi bisa langsung real datanya masuk ke carbon app kita,” pungkasnya. (MMP)

832Dibaca

Berita Terkait

Ketua PPM Kutim Soroti Kerusakan Jalan Akibat ODOL, Desak Penegakan Hukum Tegas
Penanaman 4 Ribu Mangrove di Kutai Timur: Upaya Pulihkan Alam
Di Balik Gelas Kopi Sore: Sengkarut SK Panja Lingkungan PT APE
Peringatan Harkitnas, Ketua DPRD Kutim Soroti Pentingnya Adaptasi Teknologi
KNPI Kutim Siap Gelar Pelantikan Pengurus, Tegaskan Komitmen Independen dan Reproduksi Kader
Generasi Muda Didorong Jadi Motor Inovasi Pertanian Lewat Seminar STIPER Kutim
Lampu Merah Simpang Munthe Tak Beroperasi, Dishub Kutim Siapkan Tim Teknis dari Luar
Personel Tambahan Diperlukan, Satpol PP Kutai Timur Lakukan Rekrutmen Melalui Outsourcing

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:55 WITA

Ketua PPM Kutim Soroti Kerusakan Jalan Akibat ODOL, Desak Penegakan Hukum Tegas

Kamis, 12 Juni 2025 - 17:04 WITA

Penanaman 4 Ribu Mangrove di Kutai Timur: Upaya Pulihkan Alam

Kamis, 12 Juni 2025 - 16:06 WITA

PT APE Tanam 4 Ribu Mangrove di Teluk Lingga, Monitoring Berlangsung Selama Tiga Tahun

Kamis, 5 Juni 2025 - 10:35 WITA

Di Balik Gelas Kopi Sore: Sengkarut SK Panja Lingkungan PT APE

Selasa, 20 Mei 2025 - 17:10 WITA

Peringatan Harkitnas, Ketua DPRD Kutim Soroti Pentingnya Adaptasi Teknologi

Berita Terbaru

Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi (MMP)

Politik & Pemerintahan

Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama

Selasa, 24 Jun 2025 - 19:47 WITA