
SANGATTAKU – Sebanyak 66 RT di Sangatta Utara telah merampungkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa. Kepala Desa Sangatta Utara, Mulyanti, mengatakan seluruh berkas kini menunggu penyelesaian perubahan anggaran sebelum dana disalurkan.

Untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai rencana, pemerintah desa menurunkan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) sebagai pendamping di lapangan.
“Tugas kami mencairkan dan melaksanakan kegiatan sesuai RAB masing-masing RT,” ujarnya, Rabu (19/11/25).
Setiap RT wajib menggelar rapat warga yang disertai daftar hadir dan berita acara sebelum mengajukan usulan. Usulan kemudian diverifikasi pemerintah desa agar tidak tumpang tindih dengan program lain.
“RT harus membuat pernyataan bahwa kegiatan belum pernah diajukan di tingkat lain. Ini untuk memastikan tidak ada duplikasi,” kata Mulyanti.
Dari seluruh usulan, mayoritas difokuskan pada infrastruktur dan penguatan UMKM.
Ia mengakui keterbatasan SDM perangkat desa menjadi tantangan terbesar. Namun sejumlah dampak awal mulai terlihat, seperti pemasangan penerangan jalan, CCTV, pembersihan parit, serta kegiatan pemberdayaan warga melalui Dasawisma dan TOGA.
Pemerintah desa juga tengah mempersiapkan pembebasan lahan untuk pembangunan sarana olahraga yang sudah tercantum dalam RPJMDes. Lokasi direncanakan berada di kawasan Ringroad arah Jalan Kenyamukan.
“Kami targetkan pembelian lahan bisa tahun ini atau tahun depan,” ungkapnya.
Selain program pembangunan, pemerintah Desa Sangatta Utara turut memperkuat sektor kesehatan melalui penanganan stunting. Program makanan tambahan selama tiga bulan bagi balita gizi buruk terus dijalankan oleh kader posyandu dan PKK.
Jumlah kasus stunting kini tercatat 79 balita, turun signifikan dari lebih 200 kasus pada awal 2025.
“Ini hasil pemantauan dan pemberian makanan tambahan setiap hari,” jelas Mulyanti.
Pemerintah desa menargetkan tahun mendatang angka stunting bisa ditekan lebih rendah melalui penguatan edukasi gizi dan kegiatan posyandu. (adv/Diskominfo Kutim)




















