Apresiasi Kepala DPPKB, Sudirman Latif Nilai Pola Kepemimpinan Kolaboratif Jadi Terobosan Strategis Atasi Stunting di Kutai Timur

Rabu, 26 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Asisten III Administrasi Umum Sekretariat Kabupaten Kutai Timur, Sudirman Latif, menilai inovasi Cap Jempol Stop Stunting yang dipresentasikan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II sebagai langkah strategis yang menempatkan kolaborasi sebagai fondasi utama penanganan stunting di Kutai Timur. Pernyataan itu ia sampaikan seusai mendampingi reformer sekaligus Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi, yang mengusung tema Cap Jempol Stop Stunting dalam presentasi proyek perubahan di Puslatbang KDOD LAN RI Samarinda.

(kiri) Kepala Dinas Pemberdayaan dan Pengendalian Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur, Achmad Junaidi bersama Asisten III Admum Setkab Kutim, Sudirman Latif. (bl/sangattaku)

Sudirman menyatakan apresiasi terhadap pendekatan yang diusung Achmad Junaidi, terutama karena mengedepankan kepemimpinan kolaboratif dalam menyelesaikan persoalan stunting.

“Saya selaku mentor sangat mengapresiasi apa yang sudah dijagas oleh reformer. Topik pola kepemimpinan kolaboratif ini betul-betul strategis, bagaimana merangkul seluruh stakeholder untuk berkolaborasi menyelesaikan permasalahan,” ujarnya.

Menurutnya, kekuatan pendekatan tersebut terletak pada pemilihan sasaran yang tidak berhenti pada angka stunting secara umum, tetapi menukik pada keluarga berisiko.

“Sasarannya keluarga berisiko stunting. Kita tidak menukik hanya pada permasalahan stuntingnya, tapi menukik kepada keluarga yang berisiko,” tegasnya.

Sudirman menjelaskan bahwa indikator keluarga berisiko sangat luas dan melibatkan berbagai aspek mendasar kehidupan masyarakat, seperti sanitasi, akses jamban, hingga pencegahan kesehatan. Ia menilai fokus pada akar masalah tersebut justru menjadi kunci percepatan penanganan.

“Dengan sasaran penuntasan keluarga berisiko, otomatis ini akan mengangkat tingkat kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

“Objeknya jelas, apa yang akan dilakukan, program apa, datanya ada terkait dengan apa yang diangkat oleh saudara Achmad Junaidi,” tambahnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan dan Pengendalian Keluarga Berencana Kutai Timur, Achmad Junaidi. (bl/sangattaku)

Penekanan mentor terhadap kolaborasi tersebut sejalan dengan pemaparan Kepala DPPKB Kutai Timur yang menggarisbawahi pentingnya komitmen seluruh pemangku kepentingan. Menurut Achmad Junaidi, keberhasilan inovasi stunting memerlukan peran aktif OPD sesuai tugas masing-masing.

Baca Juga  Ramah Tamah Bersama Danrem 091/ASN, Kasmidi Bulang Ungkap Rasa Bangga

“Harus ada komitmen bersama sesuai fokus masing-masing. Semua pihak punya peran,” kata Junaidi.

Ia menjelaskan bagaimana peran Perkim, Dinas PU, PDAM, Baznas, hingga Dinas Kesehatan akan menentukan keberhasilan intervensi.

“Kalau semua bekerja sesuai fungsi dan anggarannya, tidak ada persoalan berat. Penurunan stunting bisa cukup tinggi,” ujarnya.

Sudirman menilai bahwa pendekatan inovatif semacam ini hanya akan memberi dampak bila diikuti oleh kerja terukur di lapangan. Ia menegaskan bahwa koordinasi antar-sektor bukan hanya sekadar jargon, tetapi harus diterjemahkan ke dalam tindakan konkrit yang menyasar keluarga berisiko.

Menurutnya, strategi yang dipaparkan Junaidi sudah menunjukkan arah yang tepat, terutama karena berbasis data dan mengandalkan dukungan lintas organisasi perangkat daerah.

Foto bersama usai presentasi Cap Jempol Stop Stunting. (bl/sangattaku)

Di sisi lain, Junaidi turut menyampaikan perkembangan terbaru penanganan stunting di Kutai Timur yang kini berada di peringkat 7 nasional dengan angka 20,26 persen. “Kemarin kita peringkat 10, sekarang peringkat 7. Ini menunjukkan progress melalui program stop stunting,” kata Junaidi.

Sudirman menegaskan bahwa pola kepemimpinan kolaboratif perlu terus diperkuat sebagai standar kerja lintas sektor. Ia meyakini bahwa dengan sasaran yang tepat dan pemetaan keluarga berisiko yang akurat, Kutai Timur dapat mempercepat penurunan kasus stunting baru.

Ia menilai inovasi ini tidak hanya relevan dalam konteks PKN, tetapi juga mampu menjadi rujukan bagi model penanganan stunting yang lebih komprehensif.

Dengan dukungan pemerintah, sinergi perangkat daerah, serta pendekatan berbasis keluarga berisiko, proyek Cap Jempol Stop Stunting diharapkan mampu memperkuat fondasi kesehatan keluarga dan mempercepat penurunan stunting di Kutai Timur secara berkelanjutan. (adv/Diskominfo)

577Dibaca

Berita Terkait

Kepala DPPKB Kutim Tegaskan, Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci Kutai Timur Tekan Stunting
Pemahaman Pelaku Usaha Soal NIB Masih Minim, DPMPTSP Kutim Intensifkan Edukasi
Pemkab Kutim Siapkan Bantuan Rumah Produksi untuk UMKM yang Terkendala PIRT
PJ Desa Persiapan Teluk Rawa Siapkan Penanaman Pohon Buah dan Budidaya Ikan
66 RT di Sangatta Utara Rampungkan RAB BKK Desa, Program Kesehatan Ikut Diperkuat
Kades Sangatta Utara Tegaskan Proses Pengadaan Kantor Desa Persiapan Terus Diupayakan
Setda Kutim Tegaskan Batas Waktu Penataan Desa Persiapan Maksimal Tiga Tahun
DPMD Paparkan Aturan Penataan, Kecamatan Sangatta Utara Minta Pendampingan untuk Tiga Desa Persiapan

Berita Terkait

Rabu, 26 November 2025 - 15:07 WITA

Apresiasi Kepala DPPKB, Sudirman Latif Nilai Pola Kepemimpinan Kolaboratif Jadi Terobosan Strategis Atasi Stunting di Kutai Timur

Rabu, 26 November 2025 - 14:23 WITA

Kepala DPPKB Kutim Tegaskan, Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci Kutai Timur Tekan Stunting

Kamis, 20 November 2025 - 16:35 WITA

Pemahaman Pelaku Usaha Soal NIB Masih Minim, DPMPTSP Kutim Intensifkan Edukasi

Kamis, 20 November 2025 - 16:21 WITA

Pemkab Kutim Siapkan Bantuan Rumah Produksi untuk UMKM yang Terkendala PIRT

Rabu, 19 November 2025 - 15:51 WITA

66 RT di Sangatta Utara Rampungkan RAB BKK Desa, Program Kesehatan Ikut Diperkuat

Berita Terbaru

Diskominfo Kutai Timur

Pemahaman Pelaku Usaha Soal NIB Masih Minim, DPMPTSP Kutim Intensifkan Edukasi

Kamis, 20 Nov 2025 - 16:35 WITA

Diskominfo Kutai Timur

Pemkab Kutim Siapkan Bantuan Rumah Produksi untuk UMKM yang Terkendala PIRT

Kamis, 20 Nov 2025 - 16:21 WITA