
SANGATTAKU – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kutai Timur (Disperindag Kutim), Nora Ramadani, optimistis penyerapan anggaran tahun 2025 dapat mencapai 90 hingga 95 persen.
Hingga November 2025, realisasi penyerapan anggaran Disperindag Kutim baru mencapai sekitar 40 persen. Meski demikian, Nora menilai hal itu masih wajar karena adanya efisiensi dan ketidakpastian anggaran pada awal tahun.

“Untuk sekarang, penyerapan anggaran di Disperindag masih sekitar 40 persen. Itu karena sebelumnya sempat ada efisiensi, anggaran muncul-hilang, belum pasti. Fix-nya baru menjelang akhir tahun,” jelas Nora saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (11/11/2025).
Ia menyebut, pelaksanaan kegiatan akan lebih maksimal menjelang akhir tahun, seiring dengan pembangunan dua pasar besar yang saat ini tengah berjalan.
“Dua pasar besar kami yang sedang dibangun berada di Teluk Pandan dan Bengalon. Sekarang prosesnya berjalan dan insyaallah pada minggu ketiga Desember sudah rampung 100 persen,” tambahnya.
Lebih lanjut, Nora mengungkapkan bahwa efisiensi dan pemotongan dana transfer daerah menjadi salah satu kendala yang menghambat percepatan penyerapan anggaran. Akibatnya, sejumlah kegiatan sempat terhenti selama lebih dari satu bulan.
“Karena ketidakpastian anggaran, APBD perubahan juga belum ditetapkan. Jadi sempat satu bulan setengah kegiatan berhenti karena anggaran belum bisa digunakan,” terangnya.
Meski menghadapi berbagai kendala, Nora memastikan target penyerapan anggaran tetap akan tercapai pada akhir tahun ini. Ia juga menegaskan bahwa jumlah Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) tidak akan besar seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Menurutnya, bukan berarti tidak ada Silpa sama sekali, sebab masih akan ada sisa anggaran terutama dari kegiatan pembangunan fisik, misalnya dari sisa pagu hasil lelang. Namun jumlahnya dipastikan tidak signifikan.
Sementara itu, untuk tahun anggaran 2026, Disperindag Kutim diperkirakan hanya mendapat alokasi dana operasional dinas sekitar Rp1 miliar. Kendati terbatas, pihaknya berkomitmen tetap bekerja optimal.
“Tahun depan, total anggaran sekitar Rp1 miliar itu dibagi ke empat bidang dan dua subbagian. Jadi memang kecil. Tapi sesuai pesan Pak Bupati, kita tidak boleh berhenti bekerja hanya karena anggaran kecil,” pungkasnya. (adv/Diskominfo Kutim)




















