
SANGATTAKU – Program wisata sawah di Desa Teluk Pandan menjadi salah satu kegiatan desa yang terus dikembangkan dan sepenuhnya dikelola oleh warga setempat. Program ini merupakan bagian dari 50 Program Bupati yang masuk ke Teluk Pandan dan diarahkan pada penguatan wisata berbasis pertanian.
Kepala Desa Teluk Pandan, Andi Herman Fadil, mengatakan bahwa sejak awal program diperkenalkan, masyarakat mengambil peran langsung dalam pengelolaan wisata. Menurutnya, warga sudah terbiasa menjalankan aktivitas pertanian sehingga pengelolaan lokasi wisata berbasis sawah dapat dilakukan sambil tetap menjalankan pekerjaan utama.

Ia menegaskan bahwa aktivitas tersebut sejauh ini berjalan lancar. “Itu terkelola dengan baik wisatanya oleh warga saya, oleh warga di sini. Manfaatnya baik,” ujarnya.
Selain menjadi lokasi wisata, area sawah tersebut juga masuk dalam program pertanian desa melalui penanaman padi hitam. Tahun ini, seluruh petak sawah yang berada di dalam kawasan wisata ditanami varietas tersebut. Andi menjelaskan bahwa langkah itu diambil setelah melalui proses penelitian bersama pihak perusahaan dan pendamping teknis yang selama ini mendampingi desa dalam pengembangan komoditas pertanian. Hasil penelitian menunjukkan varietas padi hitam dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di Teluk Pandan.
Pengelolaan wisata sawah juga bersinggungan dengan program penataan infrastruktur desa. Pemerintah kabupaten memberikan dukungan melalui pembangunan akses jalan menuju kawasan tersebut. Akses jalan itu telah diperbaiki dan diselesaikan beberapa pekan terakhir, termasuk pemasangan kertak ulin yang menjadi sarana penghubung bagi warga, petani, maupun pengunjung yang datang ke lokasi wisata.
Di sisi lain, pemerintah desa juga menyiapkan dokumentasi kegiatan wisata sawah sebagai bagian dari laporan dan publikasi desa. Andi menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan foto-foto terbaru sesuai kebutuhan informasi yang akan disampaikan kepada media maupun dinas terkait.
Ke depan, pemerintah desa berupaya memastikan bahwa wisata sawah terus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, baik dalam bentuk aktivitas pertanian maupun sebagai lokasi yang mendukung kegiatan wisata desa. (adv/Diskominfo Kutim)




















