Kutai Timur Siapkan Masterplan Infrastruktur Digital 2025-2029, Integrasikan Sistem Digital Government Service

Selasa, 10 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Pemerintah mengambil langkah strategis dalam pengembangan infrastruktur digitalnya melalui pemaparan Laporan Akhir Masterplan Pengembangan Infrastruktur Digital Government Service 2025-2029. Presentasi yang disampaikan Tim Universitas Gadjah Mada (UGM) ini berlangsung di Ruang Rapat , Selasa (10/12/2024), dipimpin langsung oleh , Hamonamgam Siburian.

Dalam kesempatan tersebut, Ronny Bonar mengungkapkan bahwa selama ini Kutai Timur belum memiliki masterplan pengembangan infrastruktur digital yang komprehensif. Akibatnya, pembangunan digital selama ini berjalan secara kondisional, tanpa perencanaan yang matang. “Melalui kegiatan ini kami berharap ada masukan yang positif. Tujuannya adalah bagaimana kita mengembangkan infrastruktur digital di Kutim,” ujarnya.

Tim UGM dalam pemaparannya menjelaskan bahwa Arsitektur Infrastruktur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik () Kutai Timur akan didukung oleh komputasi awan tipe SaaS, sistem penghubung layanan pemerintah, serta jaringan intra pemerintah yang dilengkapi dengan VPN. Meskipun aplikasi daring telah berjalan dengan baik, fasilitas komputasi masih memerlukan pengembangan, terutama untuk mendukung Big Data dan AI.

Model Arsitektur Integrasi yang dirancang untuk Kutai Timur bertujuan mengintegrasikan berbagai aspek, mulai dari layanan hingga teknologi secara menyeluruh. Arsitektur ini memanfaatkan Service-Oriented Architecture (SOA) untuk meningkatkan interoperabilitas, kontrol, dan efisiensi biaya dalam sistem pemerintahan.

Analisis kesiapan infrastruktur digital Kutai Timur menunjukkan perkembangan signifikan dalam mendukung program smart city. STO di telah berperan penting dalam mendukung telekomunikasi dasar, dengan 203 BTS pada tahun 2021 dan penambahan 56 BTS non-3T pada 2022 yang memperkuat jaringan broadband. Jaringan fiber optik juga mengalami pertumbuhan , berkembang dari 14 OPD pada 2021 menjadi 137 desa pada 2022.

Baca Juga  Ketua DPRD Kutim Imbau Guru PPPK Tidak Pindah Tugas ke Perkotaan

Meski demikian, Kutai Timur masih menghadapi beberapa tantangan dalam pengembangan infrastruktur digitalnya. Keterbatasan akses broadband di wilayah terpencil dan kebutuhan pemerataan seperti air, listrik, dan jalan masih menjadi fokus perhatian yang perlu diselesaikan dalam masterplan ini. (AD01/ Kutim)

1.0kDibaca

Berita Terkait

Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama
Wabup Kutai Timur Apresiasi Komite Tani Muda, KNPI: Siap Sinergi dengan Program Pemerintah
DPRD Kutim Mediasi Konflik Relokasi Pedagang Taman Bersemi
Dishub Kutim Gencar Sosialisasikan Kewajiban Penutup Muatan Truk Material
DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani
Di Balik Gelas Kopi Sore: Sengkarut SK Panja Lingkungan PT APE
Disperindag Perketat Distribusi LPG 3 Kg, Fokus Tepat Sasaran dan Penyesuaian Harga
Pemkab Kutim Pantau Harga Jelang Idul Adha, Daging Sapi Naik Rp10.000

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:47 WITA

Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama

Senin, 16 Juni 2025 - 16:26 WITA

Wabup Kutai Timur Apresiasi Komite Tani Muda, KNPI: Siap Sinergi dengan Program Pemerintah

Senin, 16 Juni 2025 - 15:08 WITA

DPRD Kutim Mediasi Konflik Relokasi Pedagang Taman Bersemi

Kamis, 12 Juni 2025 - 17:09 WITA

Dishub Kutim Gencar Sosialisasikan Kewajiban Penutup Muatan Truk Material

Rabu, 11 Juni 2025 - 22:18 WITA

DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani

Berita Terbaru

Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi (MMP)

Politik & Pemerintahan

Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama

Selasa, 24 Jun 2025 - 19:47 WITA