Kepala DPPKB Soroti Minimnya Peran RT dalam Percepatan Penurunan Stunting

Kamis, 13 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur, Achmad Junaidi, menyoroti kurangnya keterlibatan Rukun Tetangga (RT) dalam upaya percepatan penurunan stunting. Menurutnya, masih banyak RT yang belum memahami peran strategis mereka dalam mendukung program penanganan stunting di tingkat desa.

Hal ini ia sampaikan usai kunjungan kerja lapangan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutai Timur dalam rangka program jemput bola Stop Stunting di 18 kecamatan, Kamis, 13 Februari 2025, di Kantor Desa Sangatta Utara. Junaidi menyebut bahwa pemahaman RT mengenai peran mereka dalam percepatan penurunan stunting masih minim.

Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi (*/MMP)

“Mungkin selama ini mereka mengira urusan stunting hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan, DPPKB atau camat. Padahal, RT adalah pihak yang paling dekat dengan masyarakat dan berperan penting dalam memastikan program penanggulangan stunting tepat sasaran,” ujar Junaidi.

Ia menekankan pentingnya keterlibatan RT dalam forum-forum diskusi dan pertemuan terkait stunting agar mereka memahami tanggung jawabnya. Junaidi juga mengingatkan bahwa dana desa sebesar Rp250 juta per RT yang telah dialokasikan oleh bupati seharusnya dimanfaatkan untuk program yang menyentuh langsung keluarga berisiko stunting.

“Jangan sampai Rencana Anggaran Biaya (RAB) ini digunakan tanpa ada satu pun program yang berkaitan dengan percepatan penurunan stunting. Padahal, data by name by address keluarga berisiko stunting sudah tersedia di masing-masing RT,” tegasnya.

Selain itu, DPPKB bersama pemerintah kecamatan akan turun langsung ke desa-desa untuk meningkatkan pemahaman RT mengenai stunting. Junaidi juga mengajak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya untuk turut berinfak guna membantu keluarga berisiko stunting.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, RT dan masyarakat, diharapkan percepatan penurunan stunting di Kutai Timur dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.

Baca Juga  Usai Putusan Sela MK, Pemkab Kutim Pastikan Pelayanan Publik di Kampung Sidrap Tetap Jalan

Sebagai langkah konkret, DPPKB telah menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada anak-anak yang mengalami stunting. Pendanaan program ini berasal dari infak para pejabat DPPKB, bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Program ini akan berlangsung selama enam bulan dan akan dievaluasi berdasarkan perubahan tinggi serta berat badan anak. (*/MMP)

689Dibaca

Berita Terkait

Pemkab Kutim Ungkap Laporan Keuangan 2024, Realisasi Pendapatan Capai Rp10,44 Triliun
Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat
BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan
Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim
DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani
Produktivitas Padi Gunung Bengalon Capai 1,2 Ton per Hektare, Tren Luasan Lahan Menurun
RSUD Kudungga Siapkan Ruang Isolasi Antisipasi Munculnya Kasus COVID-19 Baru
Kasus COVID-19 Muncul Kembali, Satu Warga Kutai Timur Terkonfirmasi

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 18:04 WITA

Pemkab Kutim Ungkap Laporan Keuangan 2024, Realisasi Pendapatan Capai Rp10,44 Triliun

Minggu, 29 Juni 2025 - 10:18 WITA

Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:33 WITA

BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:49 WITA

Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim

Rabu, 11 Juni 2025 - 22:18 WITA

DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani

Berita Terbaru

Lifestyle & Infotainment

Taiwan di IIE 2025 Tunjukkan Pesona Lingkungan Ramah Muslim

Minggu, 13 Jul 2025 - 19:10 WITA