Persediaan LPG 3 KG Terpantau Aman Jelang Ramadhan Hingga Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memastikan distribusi gas LPG 3 kg tetap lancar dan stok mencukupi menjelang Ramadan hingga Idul Fitri. TPID, yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Rizali Hadi, melakukan pemantauan langsung ke Pertamina LPG pada Rabu, 26 Februari 2025. Langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga serta memastikan subsidi LPG tepat sasaran.

Kepala Disperindag Kutai Timur, Nora Ramadani (kanan) (*/MMP)

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur, Nora Ramadani, menyebutkan bahwa persoalan distribusi LPG tidak hanya terjadi di Kutai Timur, namun merupakan permasalahan nasional.

“Permasalahan ini bermula dari kebijakan Pertamina yang melarang pangkalan menjual LPG ke warung pengecer. Kebijakan ini sebenarnya bertujuan agar masyarakat bisa membeli dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Namun, di lapangan muncul keluhan, karena masyarakat harus mengeluarkan biaya tambahan untuk datang langsung ke pangkalan, termasuk antre membawa tabung LPG,” ujar Nora.

Ia menyampaikan bahwa Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, turut menyoroti kondisi ini dan berharap segera ada regulasi yang memungkinkan pangkalan menjual ke warung pengecer dengan status yang ditingkatkan menjadi sub pangkalan.

“Harapannya, dengan regulasi ini harga LPG tetap terkendali dan tidak melonjak hingga Rp30.000–Rp35.000 per tabung,” jelasnya.

Salah satu armada pengangkut yang bermuatan penuh dengan tabung LPG 3 KG (*/MMP)

Nora menambahkan bahwa usulan bupati ini diharapkan segera ditindaklanjuti dengan mekanisme peningkatan status warung pengecer menjadi sub-pangkalan melalui sistem perizinan berbasis Online Single Submission (OSS).

Terkait pengendalian distribusi, sistem pembelian LPG subsidi masih menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), sembari menunggu regulasi terbaru dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Juga  BK DPRD Kutai Timur Gelar Rapat Intensifkan Pembahasan Kode Etik dan Tata Tertib Dewan

Meski demikian, Pertamina telah mengeluarkan ketentuan baru yang melarang beberapa usaha seperti restoran, laundry, pertanian, las, dan pengerajin batik menggunakan LPG subsidi. Kelompok ini dianjurkan beralih ke LPG non-subsidi, meskipun secara modal masih tergolong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). (*/MMP)

889Dibaca

Berita Terkait

Pemkab Kutim Ungkap Laporan Keuangan 2024, Realisasi Pendapatan Capai Rp10,44 Triliun
Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat
BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan
Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim
DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani
Produktivitas Padi Gunung Bengalon Capai 1,2 Ton per Hektare, Tren Luasan Lahan Menurun
RSUD Kudungga Siapkan Ruang Isolasi Antisipasi Munculnya Kasus COVID-19 Baru
Kasus COVID-19 Muncul Kembali, Satu Warga Kutai Timur Terkonfirmasi

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 18:04 WITA

Pemkab Kutim Ungkap Laporan Keuangan 2024, Realisasi Pendapatan Capai Rp10,44 Triliun

Minggu, 29 Juni 2025 - 10:18 WITA

Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:33 WITA

BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:49 WITA

Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim

Rabu, 11 Juni 2025 - 22:18 WITA

DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani

Berita Terbaru

Lifestyle & Infotainment

Taiwan di IIE 2025 Tunjukkan Pesona Lingkungan Ramah Muslim

Minggu, 13 Jul 2025 - 19:10 WITA