Disperindag Kutai Timur Temukan Ketidaksesuaian Takaran Minyakita

Selasa, 11 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur melakukan sidak terhadap minyak goreng merek Minyakita setelah muncul isu di media sosial terkait ketidaksesuaian volume dalam kemasan 1 liter. Sidak ini dilakukan pada Selasa, 11 Maret 2025, sebagai tindak lanjut dari instruksi pemerintah provinsi yang meminta seluruh kabupaten dan kota untuk melakukan pengecekan ulang.

Kepala Disperindag Kutai Timur, Nora Ramadhani, mengungkapkan bahwa hasil pengukuran ulang menunjukkan adanya perbedaan takaran pada beberapa produk minyak goreng. Produk dari PT Jaya Lestari Jaya Indonesia Maju ditemukan memiliki kekurangan sekitar 25 mililiter, yakni hanya 975 mililiter per kemasan. Padahal, batas toleransi yang diperbolehkan adalah 985 mililiter.

“Tapi kita tidak menemukan seperti di Jawa yang ada 700, ada yang 800 mililiter yang kurang banyak. Kemarin itu 975,” ujar Nora saat dikonfirmasi oleh awak media di ruang kerjanya, Rabu, 12 Maret 2025.

Disperindag Kutai Timur akan menindaklanjuti temuan ini dengan memberikan peringatan kepada pihak terkait. Sidak juga masih berlanjut di beberapa lokasi lain, termasuk Pasar Seberang dengan melibatkan unsur TNI dan kepolisian.

Lebih lanjut, Nora menjelaskan bahwa langkah awal yang akan dilakukan bersifat persuasif dengan memberikan teguran kepada distributor dan produsen. Namun, jika ditemukan unsur pelanggaran yang lebih serius, maka kepolisian, khususnya unit tindak pidana ekonomi, akan menindaklanjuti sebagai bagian dari penegakan hukum.

“Kalau kami sifatnya di Disperindag hanya menguji, menemukan datanya. Begitu berkurang, mengenai perlakuannya kan ada pihak berwajib. Tapi kalau untuk yang itu nanti kita akan laporkan ke Menteri Perdagangan tapi melalui provinsi juga, bahwa atas nama ‘ini’ takarannya kurang. Mengenai sanksi, nanti dari negara,” imbuhnya.

Baca Juga  Program Pemerataan Sapras dan Akreditasi A Prioritas di Disdikbud Kutim

Selain permasalahan takaran, harga Minyakita di Kutai Timur juga masih menjadi perhatian. Pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp15.700 per liter, namun di pasaran harga minyak goreng tersebut masih berkisar Rp18.000.

Menurut Nora, salah satu penyebab harga yang belum sesuai HET adalah biaya distribusi yang tinggi. Kutai Timur masuk dalam wilayah distribusi Indonesia Barat, tetapi lokasinya berada di bagian timur dari jalur distribusi tersebut. Hal ini menyebabkan harga minyak goreng di daerah ini lebih mahal dibandingkan wilayah lain seperti Malinau, yang justru masuk dalam jalur distribusi Indonesia Timur.

“Jadi Minyakita ini lebih murah di Malinau karena area distribusi pelayarannya berbeda. Itu yang membuat harga di sini lebih mahal. Ini keterangan dari D1. Kalau kita masuk ke wilayah distribusi Timur, mungkin lebih murah karena lebih dulu dicapai. Nah, mengenai area distribusi ini kan di luar kewenangan kita. Tapi itulah salah satu faktor mengapa HET tidak tercapai,” pungkasnya. (*/MMP)

988Dibaca

Berita Terkait

Pemkab Kutim Ungkap Laporan Keuangan 2024, Realisasi Pendapatan Capai Rp10,44 Triliun
Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat
BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan
Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim
DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani
Produktivitas Padi Gunung Bengalon Capai 1,2 Ton per Hektare, Tren Luasan Lahan Menurun
Disdikbud dan Kejati Kaltim Gelar Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum Tingkat Kabupaten
RSUD Kudungga Siapkan Ruang Isolasi Antisipasi Munculnya Kasus COVID-19 Baru

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 18:04 WITA

Pemkab Kutim Ungkap Laporan Keuangan 2024, Realisasi Pendapatan Capai Rp10,44 Triliun

Minggu, 29 Juni 2025 - 10:18 WITA

Gebyar Expo 2025 di Kutai Timur: Koperasi Ditegaskan sebagai Pilar Ekonomi Rakyat

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:33 WITA

BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:49 WITA

Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim

Rabu, 11 Juni 2025 - 22:18 WITA

DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani

Berita Terbaru

Lifestyle & Infotainment

Taiwan di IIE 2025 Tunjukkan Pesona Lingkungan Ramah Muslim

Minggu, 13 Jul 2025 - 19:10 WITA