Wakil Bupati Mahyunadi Targetkan Kutai Timur Masuk 5 Besar Stunting Terendah 2026

Rabu, 19 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Wakil , , menargetkan daerahnya masuk dalam lima besar dengan angka stunting terendah di Timur pada akhir 2026. Untuk mencapai target tersebut, Kutai Timur akan bergerak cepat melalui berbagai intervensi strategis. Mahyunadi menyatakan bahwa langkah pertama yang diambil sejak menjabat adalah melakukan inventarisasi permasalahan stunting di wilayahnya.

“Saya ini baru, jadi yang paling awal saya lakukan adalah inventarisir. Melihat apa saja indikator-indikator masalah stunting yang ada di Kutai Timur, kemudian kita melihat bagaimana cara menangani intervensi. Setelah itu, kita langsung action turun lapangan,” ujarnya usai menghadiri kunjungan kerja tim Stop Stunting di BPU Kecamatan Utara, Rabu, 19 Maret 2025.

Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi (kiri) saat ditemui awak media (*/MMP)

Pemkab Kutai Timur akan segera menggelar rapat koordinasi dengan Kepala () Kutai Timur. Setelah Lebaran, program penanganan stunting akan langsung dijalankan sesuai hasil rapat.

“Mudah-mudahan anggarannya juga bisa masuk dalam pergeseran APBD,” imbuhnya.

Mahyunadi juga menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak akan berdampak pada program penanganan stunting. “Efisiensi anggaran hanya berlaku untuk perjalanan dinas dan kegiatan seremoni. Tapi untuk program seperti ini, justru kita maksimalkan,” tegasnya.

Menurutnya, faktor utama penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi, kesejahteraan keluarga serta kondisi lingkungan yang mempengaruhi anak.

“Jika gizinya baik tapi lingkungannya kotor, maka tetap berisiko mengalami stunting akibat infeksi atau penyakit seperti cacingan,” jelasnya lebih lanjut.

Sebagai bentuk keseriusan pemerintah, Mahyunadi mengimbau para kepala dinas untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting.

“Saya berharap setiap kepala dinas minimal mengangkat tiga anak asuh yang terdampak stunting. Ini bukan kebijakan wajib, tetapi sebagai bentuk kepedulian dan dedikasi mereka untuk Kutai Timur,” tuturnya.

Baca Juga  Kirab Budaya Kutai Timur, Diskominfo Staper Curi Perhatian Masyarakat Dengan Pesona Busana Adat Dayak

Dengan berbagai langkah tersebut, Mahyunadi optimistis angka stunting di Kutai Timur bisa turun secara signifikan.

“Saya targetkan paling lambat akhir 2026, Kutai Timur sudah masuk lima besar daerah dengan angka stunting terendah di Kalimantan Timur. Insya Allah,” pungkasnya. (*/MMP)

532Dibaca

Berita Terkait

Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama
BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan
Wabup Kutai Timur Apresiasi Komite Tani Muda, KNPI: Siap Sinergi dengan Program Pemerintah
DPRD Kutim Mediasi Konflik Relokasi Pedagang Taman Bersemi
Dishub Kutim Gencar Sosialisasikan Kewajiban Penutup Muatan Truk Material
Dukung Ekosistem Pesisir, PT APE Tanam Ribuan Mangrove di Kutim
DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani
Produktivitas Padi Gunung Bengalon Capai 1,2 Ton per Hektare, Tren Luasan Lahan Menurun

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:47 WITA

Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:33 WITA

BPJS Kesehatan Kutim Gelar Evaluasi Tahunan, Dorong Digitalisasi dan Perbaikan Layanan Kesehatan

Senin, 16 Juni 2025 - 16:26 WITA

Wabup Kutai Timur Apresiasi Komite Tani Muda, KNPI: Siap Sinergi dengan Program Pemerintah

Senin, 16 Juni 2025 - 15:08 WITA

DPRD Kutim Mediasi Konflik Relokasi Pedagang Taman Bersemi

Kamis, 12 Juni 2025 - 17:09 WITA

Dishub Kutim Gencar Sosialisasikan Kewajiban Penutup Muatan Truk Material

Berita Terbaru

Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi (MMP)

Politik & Pemerintahan

Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama

Selasa, 24 Jun 2025 - 19:47 WITA