SANGATTAKU – Peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai penggerak transformasi ekonomi, yang didukung oleh infrastruktur andal guna menunjang investasi, menjadi tema utama Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kutai Timur tahun 2026. Kegiatan ini digelar pada Kamis, 24 April 2025, di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutai Timur.
Musrenbang tersebut diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutai Timur, dengan tujuan menyepakati permasalahan pembangunan daerah, menetapkan prioritas serta menyusun program dan kegiatan berdasarkan pagu indikatif, indikator dan target kinerja yang telah ditetapkan.

Kepala Bappeda Kutai Timur, Noviari Noor, menyampaikan bahwa output dari Musrenbang RKPD 2026 adalah berita acara kesepakatan yang akan ditandatangani oleh seluruh pemangku kepentingan yang hadir.
“Saat ini kita sudah memasuki minggu pertama bulan April, maka Musrenbang telah dilaksanakan. Selanjutnya, akan dilakukan review dan verifikasi usulan oleh TAPD. Penetapan Perkada RKPD 2026 direncanakan pada minggu keempat bulan Juni,” terangnya.
Noviari mengungkapkan bahwa total usulan dari 18 kecamatan mencapai 1.859 usulan. Selain itu, Bappeda juga telah merekap usulan dari perangkat daerah serta pokok-pokok pikiran anggota DPRD, sehingga total keseluruhan usulan mencapai 8.278 item.
“Seluruh usulan tersebut akan diverifikasi dan disinkronkan dengan visi misi dan program unggulan kepala daerah terpilih. Sehingga nantinya kita dapat memetakan kegiatan-kegiatan yang diusulkan dan menyesuaikannya dengan perangkat daerah yang berwenang,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menyoroti kondisi infrastruktur, khususnya di Kecamatan Sandaran, setelah pemutaran video pendek dalam kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa akses jalan menuju Tanjung Mangkaliat hingga kini memang belum tersambung sepenuhnya dari wilayah Kutai Timur.
Namun, tahun ini pemerintah daerah akan membangun jalan penghubung sepanjang 17 kilometer dari Serium hingga Tanjung Mangkaliat melalui jalur pesisir yang berstatus Areal Penggunaan Lain (APL) atau dikenal sebagai coastal way.
“Keuntungannya berlipat ganda jika kita menggunakan jalur itu. Selain membuka akses, jalur ini juga mendukung pengembangan potensi pariwisata di Sandaran yang tidak kalah menarik dibandingkan Kabupaten Berau,” jelasnya.
Pembangunan jalan akan dimulai dari Seberang Sangkulirang menuju Tanjung Manis, dan akan dilanjutkan hingga kawasan Susu Dalam. Selain itu, ruas jalan dari Manubar yang sempat terhenti di kilometer 4 akan diteruskan hingga ke Serium, lalu dilanjutkan ke Tanjung Mangkaliat.
“Pembangunan ini memerlukan anggaran yang besar. Kita akan menggunakan skema yang luar biasa nantinya. Saya yakin dalam tiga tahun ke depan skema ini berjalan dengan baik. Saya juga berharap kontraktor yang mengerjakannya adalah kontraktor yang bonafide,” ujar Ardiansyah.
Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya transformasi ekonomi berbasis potensi unggulan seperti pertanian, perkebunan, pariwisata, peternakan dan kehutanan. Di samping itu, kolaborasi antar SKPD dalam menekan angka kemiskinan dan stunting di Kutai Timur juga dinilai sangat penting.
Dengan adanya Musrenbang ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat menyepakati sejumlah poin penting terkait sasaran dan prioritas pembangunan daerah ke depan. (MMP)