SANGATTAKU – Sejak ditetapkan turunnya level PPKM di Kutai Timur yang semula berada pada level III menjadi level II oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam instruksinya, tertanggal 20 September dengan nomor 44 tahun 2021, beberapa peraturan terkait pembatasan kegiatan masyarakat memang mengalami kelonggaran. Kendati demikian, pemerintah kabupaten Kutai Timur dibantu Satgas Covid-19, tak henti-hentinya melakukan himbauan kepada masyarakat, untuk tetap senantiasa menjalankan protokol kesehatan, begitu pula dengan vaksinasi yang terus menerus digencarkan, agar target vaksinasi di Kutai Timur, bisa penuhi standar nasional yang telah ditetapkan.
Hingga sore hari ini tadi, Selasa (09/11/2021), dalam gelaran rapat evaluasi PPKM Level II yang digelar di ruang utama Satgas Covid-19, Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur, diungkapkan capaian vaksinasi di Kutai Timur telah berada di angka 53,8%. Persentase tersebut, telah melampaui ketetapan standar nasional untuk tetap bisa berada di level II PPKM.
Untuk diketahui, presentase vaksinasi, ditetapkan oleh pusat menjadi tolak ukur bagi daerah yang tingkat penyebaran Covid-19 sudah tergolong kecil dalam menerapkan PPKM. Kutai Timur sendiri, mendapat waktu dua minggu untuk mencapai target vaksinasi sebesar 50% sejak ditetapkan berada di level II PPKM 20 September lalu, sedangkan untuk bisa turun ke level I PPKM, capaian vaksinasi harus berada diatas 70%.
“Sudah memenuhi standar nasional yang ditetapkan pemerintah pusat, bahkan lebih,” papar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinskes) Kutim dr Bahrani Hassanal.

Kadinkes pun memberikan apresiasi terhadap Satgas Covid-19 yang berada pada tingkat kecamatan, atas antusias dan kerja keras mereka dalam melaksanakan vaksinasi, tentunya dengan bekerja sama dengan Puskesmas di daerah masing-masing. Ditambahkannya, capaian saat ini belum maksimal, Bahrani berharap kedepan stok vaksin di Kutai Timur bisa tercukupi, mengingat masih ada desa-desa di berbagai kecamatan yang belum mendapatkan dosis vaksin.
“Semoga dalam 12 hari ke depan, datang lagi 15 ribu dosis vaksin, agar bisa disalurkan ke desa-desa yang sudah dijadwalkan, dan yang akan datang nanti vaksin berjenis Pfizer,” tuturnya pula.
Bahrani mengatakan, pihaknya telah melakukan himbauan kepada para Camat, agar bisa berkoordinasi dengan kepala desa maupun RT terkait pelaksanaan vaksin di tiap-tiap desanya, agar memudahkan dalam pendistribusian dan pelaksanaan vaksinasi, hingga bisa berjalan maksimal.
Disinggung perihal kebijakan vaksininasi anak usia 6-12 tahun yang dibuat dan ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kutai Timur 1 November lalu, Bahrani mengungkapkan hal tersebut, selain masih menunggu stok vaksin dari pusat, juga masih terkendala terkait tehnis pelaksanaannya.
“Sudah boleh divaksin, tapi sementara ini kami masih menunggu petunjuk tehnisnya, apakah dosisnya sama dengan orang dewasa, atau berbeda,” pungkasnya. (adv/bl)