
SANGATTAKU – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kutim menggelar pelatihan kerajinan anyaman serat eceng gondok, pelepah pisang, manik-manik, dan membatik. Kegiatan tersebut diresmikan oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman.

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Dekranasda Kutim sekaligus Ketua TP PKK Kutim, Siti Robiah, Plt Kepala Disperindag Kutim, Andi Nurhadi Putra, Ketua Harian Dekranasda Kutim sekaligus Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setkab Kutim, Basuki Isnawan, serta narasumber Masniar dan para Kepala Bidang di lingkungan Disperindag Kutim.
Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah menyampaikan bahwa salah satu upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan adalah melalui penyelenggaraan berbagai pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat. Salah satunya adalah pelatihan kerajinan anyaman serat eceng gondok, pelepah pisang, manik-manik, dan membatik yang dilaksanakan oleh Disperindag dan Dekranasda Kutim.
“Setelah selesai pelatihan, diharapkan masyarakat tidak lagi membuang eceng gondok. Jika perlu, mereka dapat mencarinya dan tidak membuang pelepah pisang. Jika memungkinkan, mereka bahkan dapat meminta izin kepada pemilik untuk memanen pisangnya. Kita ingin mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan potensi yang ada,” ujar Bupati Ardiansyah sambil disambut tawa peserta.
Selain itu, Bupati Ardiansyah juga menyampaikan bahwa Kutim termasuk daerah yang mengalami kenaikan harga bahan pokok dalam beberapa pekan terakhir. Meskipun demikian, kenaikan tersebut dapat dikendalikan oleh masyarakat dengan tetap bijak dalam berbelanja.
“Alhamdulillah, kita memiliki tingkat ekonomi yang baik. Salah satu faktornya adalah aktifnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kita, yang berkontribusi terhadap perputaran uang di masyarakat,” jelasnya.
Bupati Ardiansyah berharap kepada semua peserta pelatihan agar memiliki keinginan dan kekuatan dalam mengembangkan kerajinan mereka. Pemerintah daerah saat ini telah mewajibkan penggunaan produk lokal atau produk UMKM dalam belanja barang dan jasa sebesar 40 persen.
“Jangan takut untuk mengeluarkan karya-karya yang telah dibuat. Buatlah dengan keindahan, keunikan, nilai, dan manfaat yang jelas sehingga konsumen tidak ragu untuk menghargai produk-produk yang dihasilkan,” pesan Bupati Ardiansyah.
Ketua Dekranasda Kutim, Siti Robiah, mengungkapkan bahwa kegiatan pelatihan anyaman eceng gondok merupakan kelanjutan dari pelatihan yang telah dilaksanakan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk pelatihan pelepah pisang, ini merupakan pelatihan yang baru.
“Tahun lalu kita sudah melakukan pelatihan anyaman dan batik. Tahun ini, kami melanjutkan dengan pelatihan pelepah pisang. Kami berharap peserta dapat mengikuti pelatihan dengan serius dan menerapkannya di rumah agar dapat meningkatkan pendapatan,” jelas Siti Robiah.
Sebelumnya, Plt Kepala Disperindag Kutim, Andi Nurhadi Putra, menyampaikan bahwa Disperindag beserta jajarannya akan terus bekerja sama dengan Dekranasda Kutim untuk melaksanakan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat, sehingga pendapatan mereka dapat meningkat.
“Pelatihan hari ini dan besok melibatkan 40 peserta, dengan rincian 20 peserta untuk pelatihan anyaman eceng gondok dan 20 peserta untuk pelatihan pelepah pisang. Pada hari Rabu dan Kamis, akan dilaksanakan pelatihan manik-manik dengan 20 peserta, dan pada hari Jumat dan Sabtu akan dilaksanakan pelatihan membatik dengan 20 peserta. Total peserta keseluruhan adalah 80 orang dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan,” tambah Andi Nurhadi Putra.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat mengembangkan keterampilan kerajinan anyaman dan membatik, sehingga dapat meningkatkan potensi ekonomi lokal dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Kutai Timur. Kolaborasi antara Pemkab Kutim dan Dekranasda Kutim merupakan langkah yang baik dalam mendorong pertumbuhan sektor kerajinan di daerah ini. (ADV01/ DISKOMINFO STAPER)