SANGATTAKU – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) aktif menggelar kegiatan pendampingan petugas Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) dan Rencana Rehabilitasi dan Konstruksi Pascabencana (R3P). Acara ini diresmikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Kutim, Poniso Suryo Renggono, yang mewakili Bupati Kutim. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Coffee Maloy Hotel Royal Victoria pada pagi hari Senin, 20 November 2023.
Poniso memberikan apresiasi tinggi kepada BPBD Kutim atas inisiatif dan pelaksanaan kegiatan pendampingan ini. Meskipun diakui bahwa Kutim sering kali menjadi korban bencana alam, termasuk banjir besar pada Maret–April 2022, Poniso menegaskan bahwa saat ini tidak ada kendala anggaran yang menghambat upaya penanganan bencana.
“Dalam kondisi seperti ini, kita perlu menyusun dan merencanakan kegiatan penanganan pascabencana dengan baik, sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” kata Poniso, menekankan urgensi perencanaan yang matang.
Poniso juga menyoroti pentingnya data yang dihasilkan dari pengkajian Jitupasna dan R3P. Menurutnya, data yang valid akan menjadi landasan kuat dalam menyusun rencana penanganan pascabencana. Hal ini diharapkan dapat mencegah munculnya permasalahan baru setelah bencana berakhir.
“Kita harus memastikan bahwa data yang kita miliki valid, sehingga pelaksanaan kegiatan penanganan dapat berjalan lebih lancar,” tambahnya.
Sebelumnya, Khaerunisanur, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kutim, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada petugas Jitupasna. Mereka akan dibekali dengan teknis penyusunan dokumen kebutuhan pasca bencana, serta rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Tujuannya adalah memudahkan implementasi rencana tersebut di lapangan.
“Total peserta kegiatan ini berjumlah 30 orang, dengan 21 orang mengikuti secara langsung dan 9 orang secara daring melalui zoom meeting. Peserta terdiri dari anggota BPBD dan perangkat daerah terkait. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 20 hingga 21 November 2023,” jelas Khaerunisanur. (AD01/Diskominfo Staper)