Pemerintah Kutai Timur Upayakan Optimalisasi Lahan Pertanian Melalui LP2B

Senin, 17 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGATTAKU – Luas tanam padi gunung di mengalami penurunan drastis dalam empat tahun terakhir. Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) , luas yang sebelumnya mencapai 10.000 hektare kini menyusut menjadi sekitar 4.000 hektare pada tahun ini.

Kepala Bidang Tanaman Pangan DTPHP Timur, , menjelaskan bahwa penyusutan ini terutama disebabkan oleh perubahan fungsi lahan.

“Berbeda dengan padi gogo di Jawa, padi gunung di Kutai Timur umumnya ditanam dengan sistem perladangan berpindah. Setelah panen, lahan sering kali dialihkan untuk tanaman lain, seperti kelapa ,” ujarnya dalam wawancara pada Senin, 17 Februari 2025.

Pola tanam berpindah ini membuat ketersediaan lahan untuk padi gunung semakin terbatas, yang berimbas pada penurunan produksi. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah pusat mencanangkan program penanaman padi gogo guna meningkatkan produksi pangan, sejalan dengan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia. Dalam program ini, Kabupaten Kutai Timur telah mengusulkan sekitar 400 hektare lahan sebagai bagian dari rencana revitalisasi pertanian.

“Kami juga berupaya menggandeng agar mereka dapat menanam padi gogo di lahan-lahan mereka. Namun, kami masih menunggu kepastian terkait jumlah perusahaan yang akan berpartisipasi,” jelas Dessy.

Program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, termasuk benih dan pupuk yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah juga berencana mengoptimalisasi sekitar 1.200 hektare lahan agar lebih produktif melalui skema Lahan Pangan Berkelanjutan (LP2B).

“LP2B menjadi target utama pemerintah daerah dalam menjaga lahan pertanian agar tidak dialihfungsikan. Harapannya, dengan optimalisasi ini, sawah yang telah dicetak tetap menjadi sumber pangan bagi Kabupaten Kutai Timur,” imbuhnya.

Baca Juga  Agusriansyah Ridwan : 24 Tahun Kutai Timur, Kritik dan Apresiasi untuk Pembangunan

Selain perluasan lahan, pemerintah juga berupaya memodernisasi alat dan mesin pertanian untuk mengatasi keterbatasan di sektor pertanian. (*/MMP)

800Dibaca

Berita Terkait

Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama
Wabup Kutai Timur Apresiasi Komite Tani Muda, KNPI: Siap Sinergi dengan Program Pemerintah
DPRD Kutim Mediasi Konflik Relokasi Pedagang Taman Bersemi
Dishub Kutim Gencar Sosialisasikan Kewajiban Penutup Muatan Truk Material
DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani
Di Balik Gelas Kopi Sore: Sengkarut SK Panja Lingkungan PT APE
Disperindag Perketat Distribusi LPG 3 Kg, Fokus Tepat Sasaran dan Penyesuaian Harga
Pemkab Kutim Pantau Harga Jelang Idul Adha, Daging Sapi Naik Rp10.000

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:47 WITA

Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama

Senin, 16 Juni 2025 - 16:26 WITA

Wabup Kutai Timur Apresiasi Komite Tani Muda, KNPI: Siap Sinergi dengan Program Pemerintah

Senin, 16 Juni 2025 - 15:08 WITA

DPRD Kutim Mediasi Konflik Relokasi Pedagang Taman Bersemi

Kamis, 12 Juni 2025 - 17:09 WITA

Dishub Kutim Gencar Sosialisasikan Kewajiban Penutup Muatan Truk Material

Rabu, 11 Juni 2025 - 22:18 WITA

DTPHP Kutim Bantu Benih dan Petakan Daerah Rawan Banjir Demi Jaga Produktivitas Petani

Berita Terbaru

Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi (MMP)

Politik & Pemerintahan

Pemkab Kutim Evaluasi Perda Pajak dan Retribusi, UMKM Jadi Pertimbangan Utama

Selasa, 24 Jun 2025 - 19:47 WITA