
SANGATTAKU – Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutai Timur mengambil langkah strategis dalam mewujudkan transformasi digital dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas tenaga IT. Program yang berlangsung selama empat hari ini diikuti oleh 170 peserta yang mewakili 50 desa dari lima kecamatan dan sembilan perangkat daerah.

Bertempat di salah satu hotel di Samarinda, acara dibuka secara resmi oleh Asisten Administrasi Umum Sudirman Latief, mewakili Sekretaris Kabupaten Rizali Hadi. Pembukaan ditandai dengan prosesi pengalungan kartu tanda pengenal kepada perwakilan peserta, disaksikan oleh jajaran pejabat termasuk Kepala Bidang TI dan Persandian Diskominfo Staper, Sulisman.
Program ini merupakan implementasi konkret visi “Menata Kutim Sejahtera” melalui konsep Kutai Timur Merdeka Digital. Sudirman Latief menekankan pentingnya teknologi informasi dalam optimalisasi pelayanan publik, mengingat luasnya wilayah Kutai Timur. “Salah satunya melalui digitalisasi desa yang menjadi bagian integral dari visi pembangunan Kabupaten Kutai Timur yang mengarah pada transformasi digital di seluruh sektor, termasuk sektor pemerintahan dan layanan publik,” ujarnya.
Kepala Bidang TI dan Persandian Diskominfo Staper Kutim, Sulisman, menjelaskan fokus pelatihan pada pengoperasian dan pengelolaan perangkat digitalisasi desa, khususnya Pusat Ajar Digital dan TVCC. “Serta memberikan pemahaman praktis tentang bagaimana teknologi dapat mendukung kreativitas, distribusi informasi, dan pemberdayaan masyarakat desa,” tambahnya.
Inovasi dalam pelatihan ini terletak pada pendekatan praktisnya, termasuk pelatihan produksi konten video untuk promosi potensi daerah. “Nantinya mereka akan dilatih mulai dari bagaimana membuat video dengan mengoptimalkan alat yang ada misalnya dengan Handphone. Tidak perlu yang mahal. Tapi bisa menghasilkan karya video yang baik dan menarik,” jelas Sulisman.
Kehadiran empat narasumber berkompeten, termasuk tiga dosen dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan seorang Konsultan Pendamping Desa, menjamin kualitas pelatihan. Program ini diharapkan menciptakan ekosistem digital yang lebih terbuka dan efektif, meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi, pendidikan, dan layanan publik. (AD01/ Diskominfo Kutim)