SANGATTAKU – Dalam Upacara Peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila Tahun 2024, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap makna Pancasila. Upacara tersebut berlangsung dengan khidmat dihadiri oleh berbagai pihak serta media.
Dalam wawancara pasca-upacara, Bupati Ardiansyah mengungkapkan, Pancasila merupakan hasil pengorbanan bangsa yang harus terus diingat dan dipahami. Ia menjelaskan bahwa Pancasila sebagai hasil perjuangan bangsa harus selalu dikenang sebagai pedoman hidup. “Pancasila itu sendiri sebagai pengorbanan bangsa, sehingga diantaranya dan sampai pada hari ini kita harus melakukan upacara guna mengingat kembali bagaimana komponen-komponen bangsa yang telah dilakukan,” ujarnya.
Bupati Ardiansyah juga menyoroti keberagaman yang ada di Kutim, dengan mengatakan, “Suku, adat, budaya, dan agama semua ada di Kutim,” menegaskan kekayaan budaya dan keberagaman daerah yang harus dipertahankan.
Mengacu pada amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Yudian Wahyudi, Bupati Ardiansyah menegaskan bahwa Pancasila berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa. “Pancasila itu adalah alat yang memang pada saat itu menjadi salah satu pilihan yang tidak ada lagi yang lain, supaya integritas bangsa ini satu kesatuan dan itu sampai sekarang ini berhasil dan menjadi bagian kerangka ideologi Indonesia untuk keberagaman,” tambahnya
Dalam merayakan Harlah Pancasila, Ardiansyah mengajak masyarakat untuk mengekspresikan diri melalui berbagai kegiatan. “Ada dua agenda besar, yaitu di Lapangan Helipad dan sore ini di Polder Ilham Maulana, di mana akan ada ekspresi budaya dan keberagaman yang divisualisasikan dengan kegiatan beragam,” ungkapnya.
Selain itu, Bupati Ardiansyah menyoroti komitmen Pemkab Kutim terhadap keadilan sosial melalui program jaminan sosial. “Kemarin, kita launching untuk jaminan sosial bagi masyarakat Kutim, dan itu sudah terdaftar 14 ribu (orang/ peserta). Dan tahun ini kita tambah menjadi 85 ribu, tahun depan kita tingkatkan menjadi 150 ribu,” tegasnya.
“Jadi kita harapkan jaminan sosial ini mampu memberikan ketenangan masyarakat yang memang notabene mereka tidak mampu,” tambahnya. (AD01/ Diskominfo Kutim)